Jose Mourinho: MU Punya Masa Depan Tanpa Saya

tirto.id - Jose Mourinho dikutip Sky Sports menyatakan Manchester United memiliki masa depan tanpa dirinya. Demikian pula dengan sosok manajer berjuluk The Special One tersebut. Ia punya jalur sendiri setelah tak lagi menjabat sebagai juru taktik Iblis Merah terhitung sejak Selasa (18/12/2018) lalu.

“Kita bisa saja berbicara tentang banyak hal baik, juga beberapa hal yang kurang baik. Tapi (bertingkah seperti) itu bukan (ciri khas) saya. Semuanya sudah selesai, Manchester United punya masa depan tanpa saya dan saya punya masa depan tanpa United," kata Mourinho pada Rabu (19/12).

Mourinho menegaskan, tidak ada yang berubah darinya usai pergi dari Manchester United. Ia tidak hendak mempermasalahkan yang terjadi dalam klub selama ia ada di kubu Old Trafford.

"Begitulah saya ini. Saya selalu mengkritik manajer yang berbicara soal detail yang terjadi (dalam klub) dan siapa yang harus disalahkan. Saya bukan sosok seperti itu," tambah Mou.

Jose Mourinho yang berumur 55 tahun sudah berkelana ke berbagai liga dan menangani beberapa klub. ia memulai karier sebagai manajer Benfica untuk menggantikan Jupp Heynckes. Ia kemudian menangani Uniao de Leiria, lalu Porto.

Mourinho mengasuh Porto pada musim 2001/2002 hingga 2003/2004. Ia melatih selama 889 hari dan berlaga sebanyak 68 kali. Catatannya adalah 45 kali kemenangan, 14 kali bermain imbang, dan 9 kali kalah.

Ia menyumbangkan gelar Liga Champion untuk Porto pada musim 2003/2004 dengan mengalahkan Monaco dengan skor akhir 0-3. Selain itu Mourinho merebut Piala UEFA, nama terdahulu Liga Eropa, semusim sebelum mendapatkan gelar Liga Champions. Ia juga meraih gelar juara Liga Portugal secara beruntun pada musim 2002/2003 dan 2003/2004.

Mourinho melanjutkan perjalanannya di Liga Inggris. Ia memimpin Chelsea selama 1176 hari pada musim 2004/2005 hingga musim 2007/2008. Bersama The Blues, Mourinho merasakan 184 kali pertandingan, dengan kemenangan sebanyak 124 kali, bermain imbang sebanyak 38 kali, dan kekalahan 22 kali.

Mou membawa Chelsea sebagai juara Liga Inggris dua kali beruntun pada musim 2004/2005 dan 2005/2006. Gelar lain yang didapatkannya adalah juara Piala Liga Inggris pada musim 2004/2005 dan 2006/2007, juara Piala FA 2006/2007 dan Community Shield 2005.

Tidak sampai di situ, Mou melanjutkan perjalanannya ke Liga Italia dan mengasuh Inter pada musim 2008 hingga 2010. Ia melatih selama 727 hari dan mengalami 108 pertandingan, dengan catatan 68 menang, 25 kali imbang, dan 15 kali kalah.

Mou menyumbangkan Liga Champions pada 2009/2010 dengan menumbangkan Bayern Munchen dengan skor akhir 2-0. Ia juga membawa Inter menjuarai Serie A dua musim berturut-turut pada musim 2008/2009 dan 2009/2010.

Pada pertengahan 2010 Mourinho menjajal Liga Spanyol, saat melatih Real Madrid. Mou merasakan 178 pertandingan dengan 127 kali menang, 28 kal imbang, dan 23 kali kalah. Ia hanya bisa menyumbangkan satu kali juara Liga Spanyol, satu Copa del Rey dan satu Supercopa de Espana.

Tidak lama usai dipecat di Madrid, Mou kembali mengasuh Chelsea pada musim 2013/2014 hingga 2015/2016. Mou melatih selama 899 hari dalam 136 pertandingan. Bersama dirinya The Blues memenangkan 80 pertandingan, 27 bermain imbang, dan 29 kali menelan kekalahan

Torehan catatannya tidak sebaik pertama kali ia melatih Chelsea. Mou hanya mampu membawa The Blues menjuarai Liga Primer Inggris pada musim 2014/2015. Pada pertengahan 2015/2016 ia dipecat setelah kalah dari Liverpool 1-3.

Pada akhir Mei 2016, Mou ditunjuk sebagai pelatih Manchester United. Ia mengalami 144 pertandingan bersama Setan Merah, dan meraup 84 kali kemenangan, 31 kali bermain imbang, dan menelan 29 kali kekalahan.

Mou membawa MU menjuarai Liga Eropa pada musim 2016/2017. Pada musim yang sama, ia juga mendapatkan Community Shield 2016 dan Piala FA 2017. Karier Mou di klub tersebut harus berakhir sesudah United mengalami kekalahan dari Liverpool dengan skor akhir 3-1.