tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung wacana pebalap Tinton Soeprapto dan Ananda Mikola untuk menghidupkan kembali Sirkuit Sentul. Rencananya sirkuit itu akan menjadi ajang pertandingan MotoGP tahun 2020.
“Saya sampaikan, silakan, pemerintah mendukung karena ini bagus sekali olahraga otomotif,” kata Presiden Jokowi, Selasa (6/3/2018), seperti dilansir laman setkab.go.id.
Jokowi mengikuti acara penyerahan 15.000 sertifikat tanah untuk warga Kabupaten Bogor di halaman sirkuit. Pada kesempatan itu, ia juga mencoba Sirkuit Sentul dengan menaiki mobil kepresidenan RI-1.
Menurut Jokowi, pasar sepeda motor di Indonesia ini sangat besar sekali. Ia memperkirakan, saat ini ada 12 juta pengguna. Dengan demikian, akan ada berjuta-juta penggemar motor yang ada di Indonesia jika MotoGP jadi dilaksanakan.
“Saya kira sebuah industri pariwisata yang bisa kita hidupkan. Saya harap tadi Pak Tinton, Mas Ananda Mikola, ya segera dimulai ini diperbaiki sehingga 2021 ada MotoGP di Indonesia,” ucap Jokowi.
Sementara itu, Ananda Mikola mengaku menyiapkan sirkuit Sentul untuk ajang MotoGP tahun 2020. Ia menjelaskan, infrastrukturnya sudah siap, tinggal sedikit perubahan saja.
Mengenai dukungan pemerintah, Presiden Joowi mengatakan, bahwa Ananda Mikola hanya minta persetujuan saja. “Enggak ada dukungan, minta restu saja. Saya restui, saya setujui,” ujarnya.
Mengenai pembiayaan, menurut Presiden, bersumber dari swasta. “Semuanya dari swasta,” ungkapnya.
Sirkuit MotoGP juga diwacanakan segera hadir di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan di atas lahan seluas 120 hektare. Dengan adanya sirkuit MotoGP, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Kabar tentang Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang telah menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan sirkuit MotoGP dibenarkan oleh Kepala Dinas PU Cipta Karya Sumsel Basyaruddin Akhmad. Ia mengatakan sirkuit tersebut sejauh ini telah disetujui oleh Dorna Sport dengan desain panjang 4,2 kilometer, 14 tikungan, dan lintasan lurus sepanjang 750 meter.
“Lokasi pembangunan di lahan milik Pemprov di kawasan Jakabaring. Pembangunan dilaksanakan pihak ketiga sedangkan Pemprov hanya menyiapkan lahan,” ujar Basyaruddin di Palembang, 17 November 2016 seperti dilaporkan Antara.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari
