tirto.id - Pemerintah Indonesia dan Turki bersepakat untuk bekerja sama dalam bidang pertukaran informasi intelijen sebagai upaya untuk memerangi dan mengatasi terorisme.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di White Palace Ankara, Turki, Kamis (6/7/2017).
"Mengenai pemberantasan terorisme Indonesia-Turki telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama terutama terkait dengan FTF (Foreignt Terrorist Fighters) melalui kerja sama bidang informasi intelijen," kata Jokowi dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, Indonesia dan Turki juga bersepakat membangun sistem teknologi informasi di bidang intelijen.
Dengan adanya kesepakatan itu, kata Jokowi, maka kedua negara akan mudah bekerja sama dalam memberantas terorisme.
"Pembangunan IT System di bidang intelijen sehingga memudahkan kita bekerja sama dalam rangka memberantas terorisme," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sementara itu, Presiden Erdogan mengatakan bahwa isu terorisme bukan lagi merupakan isu lokal, tetapi sudah merupakan isu internasional.
"Tapi memiliki implikasi yang butuh kerja sama global untuk menangani isu ini kita memiliki diskusi terkait ini dengan Bapak Presiden [Jokowi] di bidang pertahanan, terorisme, kita melakukan pertukaran pendapat dan terkait isu-isu ini kami telah menyepakati langkah penting untuk kebaikan kedua negara," kata Erdogan.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Indonesia dan Turki juga menandatangani nota kesepahaman bersama antara yakni soal kerja sama di bidang kesehatan dan peluncuran negosiasi Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).
Setelah agenda itu selesai, Presiden Jokowi menghadiri jamuan santap siang di istana yang juga dikenal dengan sebutan White Palace itu.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto
