tirto.id - Persib Bandung akan menghadapi Sriwijaya FC pada lanjutan pekan ke-19 GoJek Liga 1 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (4/8/2018) sore. Jelang laga akbar tersebut, Persib diguncang isu kepindahan salah satu pilar andalannya di lini belakang, Ardi Idrus.
Ardi santer dikabarkan mendekat ke rival Maung Bandung, Persija Jakarta. Isu semakin kencang setelah ia mengunggah foto bersama salah satu pemain Persija di pribadinya, Selasa (31/7/2018).
Menanggapi isu tersebut, Ardi pun buka suara. Ia menegaskan jika semua kabar yang beredar hanya isapan jempol. Ardi lantas menghapus pula unggahan salah satu foto dirinya bersama pemain Persija di akun pribadinya.
“Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada Bobotoh kalau itu menyinggung hati kalian. Tapi bagi saya itu adalah motivasi. Dan saya tidak pernah terpikirkan pindah ke tim lain. Sekali lagi saya minta maaf. Saya ingat siapa yang besarkan nama saya sampai sekarang,” ungkap Ardi seperti seperti dikutip laman resmi klub.
Ardi Idrus muncul sebagai sosok sentral di lini belakang Persib sejak awal musim GoJek Liga 1 2018. Lewat penampilan impresifnya, pemain berusia 25 tahun itu berhasil meyakinkan pelatih Mario Gomez sekaligus menyingkirkan pemain senior seperti Toni Sucipto di posisi bek kiri.
Dari 18 pertandingan yang telah dilalui Persib Bandung di Liga 1 2018, Ardi Idrus telah bermain sebanyak 16 kali. Bersama Bojan Malisic, Victor Igbonefo dan Supardi Natsir, mantan pemain PSS Sleman tersebut berhasil mengawal lini pertahanan dan membawa Persib Bandung menjadi tim dengan kebobolan paling sedikit kedua setelah Perseru Serui dengan hanya kebobolan 18 gol hingga pekan ke-18.
“Selama saya main di Persib saya tidak pernah setengah-setengah. Saya main di Persib selalu dengan hati dan kemampuan terbaik saya. Sekarang saya fokus ke tim. Saya ingin berikan dan lakukan yang terbaik,” pungkasnya.
Persib sendiri masih berpredikat pemuncak klasemen GoJek Liga 1 2018. Jonathan Bauman dan kawan-kawan telah mengemas 32 poin, unggul tiga angka dari Barito Putera yang berada di urutan kedua.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
