tirto.id - Dalam duel Kroasia vs Inggris di partai semifinal Piala Dunia 2018, ada keraguan tentang Sime Vrsaljko. Cedera ketika bertempur melawan Rusia di perempat-final, bek asal Atletico Madrid tersebut belum tentu tampil dalam laga yang digelar pada Kamis (12/7/2018) pukul 01.00 WIB di Stadion Luzhniki.
"Dia (Vrsaljko) memiliki beberapa masalah kecil tetapi kami menghadapi pertandingan besar. Kami membutuhkan semua pemain tetapi para pemain di lapangan harus benar-benar fit,” kata Zlatko Dalic, pelatih Kroasia dikutip Telegraph.
Di sisi lain, Sime Vrsaljko masih berharap dapat mengubah nasibnya di semifinal. Ia mengaku siap memaksakan diri untuk bertempur melawan Inggris.
"Kami tidak punya banyak waktu untuk beristirahat, setelah dua kali pertempuran berdurasi 120 menit, kami lelah secara fisik dan emosional. Tentu saja, kami akan melakukan yang terbaik agar fit untuk semifinal.
"Selama perpanjangan waktu melawan Rusia, saya merasakan sakit lutut. Saya merasakan sesuatu yang aneh dan, setelah berdiskusi dengan dokter, kami memutuskan saya harus keluar. Tidak cukup buruk, tetapi hal ini cukup mengganggu saya," kata Vrsaljko.
Jika Sime Vrsaljko benar-benar tidak bisa tampil, Kroasia akan melakukan perubahan di lini belakang, Alternatif yang bisa dipakai oleh Dalkic adalah, mengubah posisi bermain Domagoj Vida yang semula palang pintu, menjadi full-back.
Selain itu, masih ada Vedran Corluka, pemain Lokomotiv Moskwa yang pernah menjadi penggawa Tottenham Hotspur.
Sektor belakang Kroasia kemungkinan juga masih menggunakan pahlawan mereka di bawah mistar, Danijel Subasic. Dalam laga melawan Rusia, ia mengalami cedera hamstring. Namun, kiper AS Monaco itu mengaku siap bertarung untuk laga semifinal yang bisa membuat Vatreni untuk pertama kalinya lolos ke final Piala Dunia.
"ni musim yang panjang, tetapi Anda bermain di semifinal Piala Dunia sekali seumur hidup, dan tidak ada artinya menyerah sekarang," kata Subasic dikutip Soccerway.
Waktu jeda antar laga yang terlalu pendek kemungkinan juga akan memperlemah keadaan Kroasia. Vatreni bermain di perempat-final keempat melawan Rusia, atau beberapa jam setelah Inggris menumbangkan Swedia. Di samping itu, Kroasia juga harus menguras tenaga karena bermain selama 120 menit, sebelum unggul dari Rusia melalui adu penalt.
Namun Kroasia menolak jika mereka kelelahan. Apalagi, menurut Dalic laga kontra Inggris ini berbeda dengan laga-laga sebelumnya. Melawan Islandia, Denmark dan Rusia, Kroasia telah dipaksa mengeluarkan tenaga lebih banyak dengan musuh yang bertahan. Tapi tidak degan Inggris. Dalic melihat laga di semifinal ini akan menjadi permainan yang lebih terbuka, saling serang.
“Kami mengharapkan sistem permainan yang berbeda. Mungkin itu lebih baik bagi kami," pungkas Dalic.
Editor: AS Rimbawana
