tirto.id - Pekan perdana Liga Italia Serie A 2018/2019 akan menyajikan duel panas antara Lazio vs Napoli di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (19/8/2018). Napoli menunjuk Carlo Ancelotti sebagai juru taktik baru menggantikan Maurizio Sarri yang hengkang ke Chelsea. Ini menjadi momen kembalinya Don Carlo di Liga Italia.
Ancelotti sukses berkarier di Italia saat membesut AC Milan pada periode 2001-2009. Bersama Milan sebagai pelatih, Ancelotti sukses meraih dua trofi Liga Champions Eropa (2002/2003 dan 2006/2007) namun hanya memenangkan satu gelar Serie A (2003/2004).
Setelah itu, Don Carlo berpetualang ke luar Italia dan membesut tim-tim papan atas Eropa macam Chelsea (Inggris), Paris Saint Germain (Perancis), Real Madrid (Spanyol), hingga Bayern Munchen (Jerman). Kini, Ancelotti menatap tantangan baru di negaranya bersama Napoli.
Ancelotti berambisi mengantarkan Napoli mengganggu dominasi Juventus. Ujian pertama Don Carlo adalah menghadapi Lazio besutan Simone Inzaghi yang di musim lalu finish di posisi 5 klasemen akhir. Ini akan menjadi pertemuan perdana kedua pelatih di Liga Italia Serie A.
Bersama Simone Inzaghi, Lazio menjelma klub yang sangat produktif dengan torehan 89 gol, terbanyak di antara tim lainya di Serie A 2017/2018. Ciro Immobile yang musim lalu mampu mencetak 29 akan kembali menjadi andalan di lini serang bersama gelandang muda Serbia Sergej Milinkovic-Savic. Adik Filippo Inzaghi ini juga telah mempersembahkan gelar Super Coppa Italia 2017.
Menilik catatan lima pertemuan terakhir, Lazio belum pernah menang melawan Napoli. Kalah empat kali dan bermain imbang 1-1 sekali kala bermain di kandang Napoli (5/11/2016). Di dua laga terakhir saja, gawang pasukan elang ibukota telah 8 kali kemasukan dan hanya bisa mencetak 2 gol.
Lazio mendatangkan beberapa pemain untuk mengganti para punggawa lain yang hengkang ke klub lain. Dana 40,5 juta euro dari hasil penjualan Felipe Anderson ke West Ham cukup bagi Lazio untuk berbelanja pemain baru.
Tercatat, Lazio telah merekrut Francesco Acerbi dari Sassuolo untuk menambal kepergian Stephan De Vrij yang hijrah ke Inter Milan. Kemudian ada Joaquin Correa (Sevilla), Valon Berisha (Salzburg), Riza Durmisi (Real Betis) dan Milan Badelj (Fiorentina).
Menghadapi Napoli di laga pertama, ada beberapa pemain Biancocelesti yang belum bisa diturunkan, seperti Lucas Leiva dan Senad Lulic karena akumulasi kartu kuning, serta Jordan Lukaku yang kondisinya belum sepenuhnya fit.
Napoli sendiri tidak terlalu aktif di bursa transfer. Hanya Fabian Ruiz yang didatangkan Real Betis dengan mahar 30 juta euro sepeninggal Jorginho yang ikut Sarri ke Chelsea. Teranyar, David Ospina didatangkan dari Arsenal untuk mengisi posisi kiper setelah kepergian Pepe Reina yang kini menjadi milik AC Milan.
Dengan mempertahankan formasi dasar 4-3-3 peninggalan Maurizio Sarri, Ancelotti mengungkapkan ingin menduetkan Dries Mertens dan Arkadiuz Milik di lini serang. Don Carlo juga mengatakan akan memaksimalkan potensi para pemainnya dengan pengalaman yang dimilikinya.
“Ide saya adalah memainkan Mertens tidak terlalu lebar tetapi dekat dengan Milik karena mereka adalah dua pemain yang sangat berbakat,” ungkap Ancelotti dilansir laman resmi Napoli.
“Kami ingin mencapai potensi maksimal kami dan dari perspektif pribadi saya ingin mencoba dan menggunakan pengalaman saya untuk membuat semua pemain tampil di level terbaik. Saya senang musim ini akan segera dimulai sehingga kami semua dapat memulai misi kami.”
Il Partinope sendiri tak banyak mengalami kendala absennya pemain. Hanya nama Faouzi Ghoulam yang kemungkinan besar belum dapat diturunkan karena masih dibekap cedera.
Skuad yang tidak berbeda jauh dari musim kemarin menjadi keuntungan tersendiri bagi Ancelotti. Namun jika hanya menilik rekor pertemuan kedua tim, Napoli dan Ancelotti lebih diunggulkan. Selama berkarier di Italia, Ancelotti telah meraih 12 kemenangan, 9 imbang, dan 3 kekalahan jika berhadapan dengan Lazio.
Setelah laga pertama ini, kedua tim sudah ditunggu lawan berat di pekan kedua. Napoli bertandang ke markas AC Milan, sementara Lazio bakal menantang Juventus di Turin.
Editor: Gilang Ramadhan
