tirto.id - Timnas Voli Putra Indonesia dijadwalkan menghadapi Filipina dalam pertandingan final perebutan medali emas di Philsports Arena, Pasig, Filipina, Selasa (10/12/2019).
Pertandingan final Voli Putra Indonesia vs Filipina akan berlangsung mulai sekitar pukul 16.30 WIB, besok. Pada hari yang sama, sekitar pukul 14.00 WIB, juga digelar pertandingan final perebutan perunggu antara Thailand vs Myanmar.
Lolosnya Timnas Putra ke final perebutan juara pertama tersebut membuka peluang tambahan medali emas untuk Indonesia dari cabang olahraga Bola Voli Indoor. Pada hari ini, Timnas voli Putri Indonesia hanya meraih perunggu setelah di final perebutan tempat ketiga menundukkan Filipina dalam laga lima set.
Jika Timnas Voli Putra sukses menumbangkan Filipina, prestasi ini akan memperbaiki capaian Indonesia pada SEA Games 2017, yang hanya mendapatkan perak. Terakhir Indonesia meraih medali emas voli putra adalah pada SEA Games 2009 di Laos.
Sebelumnya, Timnas Voli Putra Indonesia tampil perkasa dan tidak pernah terkalahkan pada fase grup. Bergabung di Grub B, bersama Filipina, Vietnam dan Kamboja, Tim Voli Putra Indonesia selali meraih kemenangan.
Pada laga perdana, 2 Desember lalu, Tim Voli Putra Indonesia meraih hasil gemilang dari kemenangan 3-0 atas Vietnam. Pertandingan itu ditutup dengan skor 20-25, 22-25 dan 21-25.
Kemudian, pada laga kedua, 4 Desember 2019, Tim Voli Putra Indonesia kembali meraih kemenangan telak 3-0 atas Kamboja. Indonesia menguasai laga dan menutup pertandingan dengan skor 25-20, 25-17 dan 35-33.
Di laga terakhir Grup B, Indonesia menumbangkan Filipina dalam pertandingan pada 6 Desember. Kemenangan Indonesia diraih dengan skor 25-23, 32-30 serta 25-20.
Sedangkan dalam pertandingan semifinal pada 8 Desember kemarin, Tim Voli Putra Indonesia kembali meraih kemenangan telak 3-0. Indonesia menang mudah atas Myanmar dengan skor 25-19, 25-23 dan 25-15.
Di laga semifinal tersebut, pemain Indonesia, Rivan Nurmulki, menjadi yang paling moncer melalui spike-spike keras maupun back-attack. Sementara di kubu Myanmar, Wai Ya Htike menjadi yang paling merepotkan untuk pemain-pemain Indonesia di area blocker.
Di set pertama, sebuah block yang dilakukan oleh Yuda Mardiansyah Putra, berhasil membawa Indonesia unggul 8-3 pada technical time out pertama set pertama. Mampu menunjukkan performa yang konsisten, spike keras dari Sigit Ardian dari back-attack memberikan kemenangan Indonesia di set pertama dengan skor 25-19.
Ketika memasuki set kedua, Indonesia kembali berhasil menguasai pertandingan, kendati mendapat perlawanan sengit dari Myanmar dan sempat tertinggal 7-8. Setelah technical time out pertama, Indonesia bisa unggul lagi dan menutup set kedua melalui skor tipis 25-23.
Permainan Indonesia semakin mendominasi di set ketiga. Sebaliknya, pemain Myanmar justru kerap melakukan kesalahan. Sempat memberikan perlawanan di awal set, performa Myanmar kian menurun selepas technical time out pertama di set ketiga. Kondisi itu membuat Indonesia menang mudah di set ketiga dengan skor 25-15.
Catatan hasil pertandingan di fase grup hingga semifinal tersebut membuat Indonesia di atas kertas sebenarnya unggul atas Filipina.
Apalagi, di semifinal kemarin, Filipina harus bersusah payah menundukkan Thailand lewat laga lima set. Di laga itu, Filipina menang 3-2 atas Thailand setelah sempat tertinggal di set pertama dan kedua. Laga ini dimenangkan tuan rumah dengan skor 17-25, 20-25, 25-23, 25-27 dan 17-15.
Editor: Agung DH
