tirto.id - Kiai Nonop Hanafi membantah ada dana yang diberikan Susi Pudjiastuti untuk menyewa bus yang digunakan rombongan demonstran aksi 212, tahun lalu. Menurut pemimpin Pondok Pesantren Miftahul Huda 2, Bayasari, Ciamis, Jawa Barat, bus yang dipakai demonstran diberikan secara gratis oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Ada 25 bus [yang] disediakan Dinas Perhubungan Jawa Barat,” kata Nonop kepada Tirto, Kamis (5/4/2018).
Kiai Nonop merupakan pemimpin rombongan santri Ciamis yang melakukan long march dari Ciamis hingga perbatasan Padalarang-Cianjur. Long march itu merupakan rangkaian aksi bela Islam jilid III yang digelar 2 Desember 2016.
Bantahan ini disampaikan Kiai Nonop terkait kabar yang disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi yang menyebutkan Susi Pudjiastuti menyewa 20 bus dari Pangandaran.
Menurut Nonop, Dishub bernegosiasi dengan Perusahaan Otobus (PO) setelah melihat banyaknya massa yang ikut dalam demonstrasi. Saat itu, kata Nonop, ada sekitar 10 ribuan massa yang ikut dalam aksi tersebut.
Bus baru dinaiki massa di kawasan Gede Bage, Bandung. Sementara Nonop mengaku baru naik kendaraan di perbatasan Padalarang-Cianjur.
Disinggung soal dugaan dana dari Susi Pudjiastuti ini, Nonop langsung membantah. Ia mengaku memang mengenal Susi yang merupakan warga Pangandaran, tapi hanya sebatas mengenalnya sebagai pejabat publik.
“Beliau, kan, aparatur pemerintah,” kata lelaki 43 tahun ini.
Soal dana yang terkumpul, kata Nonop, merupakan hasil sedekah dari warga di sepanjang perjalanan Ciamis-Cianjur. Uang yang terkumpul pun, kata dia, hanya uang recehan.
“Uang recehan semua. Uang seribuan, dua ribuan,” kata Kiai Nonop menegaskan.
Penulis: Mufti Sholih
Editor: Mufti Sholih
