tirto.id - Awan panas erupsi Gunung Merapi terlihat cukup besar keluar dari puncak Merapi hari ini Rabu (27/01/2021), sekitar pukul 13.35 WIB.
Sukiman, warga Dusun Ndeles, Kecamatan Kemalang, Klaten Jawa Tengah yang berada 4,5 kilometer dari Gunung Merapi saat dihubungi redaksi Tirto mengatakan awan panas yang keluar siang ini memang lebih besar dari biasanya.
"Dari kemarin ini memang yang paling besar," ujarnya.
Sukiman mengatakan, saat terjadi letusan Gunung Merapi memang sempat terjadi kepanikan dari masyarakat di sekitar Ndeles tetapi saat ini warga sudah tenang dan kembali ke rumah sembari tetap memantau aktivitas Merapi.
"Kepanikan sementara iya tapi sekarang sudah di rumah lagi, tidak ada pergerakan untuk mengungsi. Rumah saya semua warga terkondisi dengan baik, cuman memang melihat letusan merapi, awan panas ke arah Kali Boyong, sementara tidak ada hujan abu," katanya.
Sementara itu, Endro dari TRC BPBD DIY saat dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan bahwa warga di Wonokerto tepatnya dusun Tunggularum kondisinya masih kondusif. Hal yang sama juga terjadi di Dusun Ngandong dan Tritis, Girikerto yang juga dikonfirmasi dalam kondisi kondusif.
"Yang belum bisa dikontak itu Purwobinangun KRB III nya di Dusun Turgo, tim masih melakukan pengecekan langsung ke lokasi," tegas Endro kepada redaksi Tirto.
Sementara itu, di sekitar dusun Pagerjurang, kepanikan warga sempat terjadi saat Merapi meletus. Remon, salah seorang warga Pagerjurang mengatakan sempat ada pergerakan warga untuk berpindah ke lokasi yang lebih aman.
"Warga sempat panik dan bergeser ke tempat yang lebih aman tapi saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing. Sampai sekarang belum ada hujan abu di sekitar kami," katanya saat dihubungi redaksi Tirto.
Potensi hujan abu vulkanik Merapi
Beberapa video dan foto tentang hujan abu vulkanik disertai material pasir banyak beredar di media sosial maupun grup Whatsaap usai erupsi Merapi siang ini, salah satunya di daerah Sangup, Boyolali.
Namun, hingga saat ini Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) belum bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang kebenaran hal tersebut.
Meskipun begitu Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Sigit Hadi Prakosa mengatakan bahwa BMKG melihat adanya pergerakan abu vulkanik dari Gunung Merapi.
"Debu vulkanik terdeteksi mengarah ke Barat Laut," tegasnya kepada redaksi Tirto.
Editor: Agung DH
