tirto.id - Masyarakat di kota Makassar, Sulawesi Selatan bisa mendapatkan kesempatan mengikuti vaksinasi Covid-19 secara gratis pada Rabu dan Kamis, 28-29 Juli 2021.
Program vaksinasi massal yang diselenggarakan atas kerja sama Yayasan Hadji Kalla dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar tersebut menyediakan kuota vaksin Covid-19 untuk 10 ribu orang.
Vaksinasi massal tersebut terbuka bagi masyarakat umum. Sementara pelaksanaan vaksinasi bakal berlangsung di empat titik, yakni Mal Ratu Indah, NIPAH Mall, Masjid Al Markaz, dan Kantor IDI Kota Makassar. Jadwal vaksinasi di Kota Makassar pada 28-29 Juli 2021 itu dimulai dari pukul 09.00 WITA hingga 17.00 WITA.
Merujuk informasi dari unggahan akun instagram Kalla Group, peserta vaksinasi massal di empat titik di Kota Makassar pada 28-29 Juli 2021 diharuskan memenuhi sejumlah syarat berikut:
-Datang ke lokasi vaksinasi dengan membawa KTP
-Peserta dalam kondisi sehat
-Wajib makan sebelum vaksinasi
-Wajib memakai masker medis atau sejenisnya saat vaksinasi.
Sementara untuk mendaftar sebagai peserta vaksinasi ini, masyarakat umum bisa melakukan Scan QR Code pada barcode di poster pengumuman yang diunggah akun twitter dan instagram resmi Kalla Group, atau klik link ini (pilih salah satu lokasi), dan klik tombol Dapatkan Tiketmu.
Setelah itu, calon peserta diharuskan mengisi data identitas diri berupa: nama lengkap, alamat email aktif, nomo telepon yang terhubung dengan aplikasi Whatsapp, nomor KTP atau NIK, alamat sesuai KTP, tanggal lahir, jenis kelamin, dan status vaksinasi (pertama atau kedua). Kemudian pilih tiket sesuai jadwal sesi vaksinasi yang diinginkan.
Mengingat hanya tersedia 10 ribu dosis vaksin Covid-19 untuk vaksinasi pada 28-29 Juli 2021, pendaftaran bisa dilakukan sepanjang kuota masih tersedia. Untuk mencari informasi yang lebih lengkap, masyarakat dapat menghubungi akun twitter dan instagram Kalla Group, atau hotline Kalla Care di nomor Whatsapp 0811 4414 030, dan nomor 0411 300 0103.
Vaksinasi di Puskesmas Makassar
Pemkot Makassar sudah menyediakan layanan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum di 47 puskesmas di 15 kecamatan sejak 1 Juli 2021 lalu. Berdasarkan data per awal Juli, kuota vaksinasi di 47 puskesmas itu mencapai 200 ribu orang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Khadijah Iriani mengatakan masyarakat Kota Makassar cukup membawa KTP saat datang ke puskesmas untuk mengikuti vaksinasi, demikian dikutip dari Antara.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan hingga seluruh proses sudah mencakup penyuntikan dosis kedua. Pelaksanaan vaksinasi di 47 puskesmas itu melanjutkan proses penyuntikan vaksin Covid-19 yang sebelumnya menyasar kelompok tenaga kesehatan, lansia, petugas publik, dan ASN di Kota Makassar.
Update Data Vaksinasi Indonesia 27 Juli 2021
Mengutip data Satgas Penanganan Covid-19, sampai 27 Juli 2021, total jumlah warga Indonesia yang sudah memperoleh vaksinasi corona dosis pertama sebanyak 45.278.549 orang. Dari jumlah tersebut, 18.666.343 orang telah menerima vaksin dosis kedua.
Jumlah warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 akan terus ditambah sampai memenuhi target pemerintah untuk mencapai herd immunity, yakni sebanyak 208.265.720 orang.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sejak awal hingga minggu ketiga Juli 2021, proses penyuntikan vaksin Covid-19 rata-rata sudah mencapai kisaran 900 ribu sampai 1,1 juta dosis per hari.
"Akselerasi untuk mencapai 1,5 juta vaksinasi per hari masih terus difokuskan," kata Nadia pada Selasa (27/7/2021) dalam siaran resmi Satgas Covid-19.
Pada 27 Juli, sebanyak 21,2 juta dosis vaksin bulk (bahan baku) dari Sinovac tiba di Indonesia. Menurut Nadia, pemerintah baru menerima sekitar 30 persen dari kebutuhan total 460 juta dosis vaksin. Karena itu, kata Nadia, pemda perlu mengatur prioritas distribusi vaksinasi.
"Saat ini distribusi vaksin 50 persen fokus ke Jawa-Bali. Dari wilayah itu, distribusi [vaksin] fokus ke 57 kabupaten/kota aglomerasi. Pembagian vaksin bisa tidak sama karena harus difokuskan ke kabupaten-kota yang jumlah kasus dan laju penularannya sangat tinggi," ujar Nadia.
Editor: Iswara N Raditya
