tirto.id - Sektor penyerangan kerap jadi batu sandungan yang membuat Timnas Indonesia gagal tampil memuaskan di berbagai level usia, termasuk U-22. Hal ini membuat pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri dipaksa memeras otak untuk menghasilkan komposisi ideal dengan pemain-pemain yang ada.
Sejauh ini, hingga Rabu (16/1/2019), Indra menilai kualitas lini depan Timnas U-22 Indonesia telah berangsur mengalami perbaikan. Setidaknya, barisan penyerang Garuda Muda bisa mengimbangi perkembangan yang juga terjadi di lini belakang maupun tengah.
"Merata, ada perkembangan. Yang paling penting tak hanya perkembangan pemain, tapi bagaimana tepat atau tidak tepatnya memilih pemain untuk hari Sabtu [game internal]," kata Indra seperti dilansir Goal.
Adapun lini depan Timnas U-22 Indonesia sejauh ini masih didominasi pemain dari kontestan Liga 1. Mulai dari Osvaldo Haay (Persebaya), Marinus Wanewar (Persipura), hingga Jayus Hariono (Arema FC). Ada pula sosok pemain muda Persik Kediri yang juga top skor Liga 3 2018, Septian Satria Bagaskara.
Internal game akhir pekan yang dimaksud Indra disebut-sebut bakal jadi panggung seleksi untuk mengerucutkan daftar pemain Timnas U-22 guna berangkat ke Piala AFF U-22 2019. Saat ini jumlah pemain di skuat Indra masih 38, walau tak semuanya hadir lantaran Egy, Ezra, dan Saddil masih memperkuat klub masing-masing di luar negeri.
"Kami ingin lebih detail, makanya kami mau bikin latihan yang lebih kecil," imbuh eks pelatih Timnas U-19 itu.
Selain ajang seleksi, Indra yakin internal game nanti bisa jadi tempat bagi para pemain untuk belajar dari rekan-rekannya dan mengetahui kelemahan masing-masing. Hal ini dinilai Indra bakal penting tidak saja untuk kiprah Timnas U-22, namun juga bagi perkembangan cara bermain setiap individu.
"Internal game hari ketiga bikin grup taktikal, bagaimana bertahan dan menyerang. Besok bikin taktikal menyerang dan bertahan," tandas Indra.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
