tirto.id - Trade Expo Indonesia (TEI) turut ambil bagian dalam The ASEAN Embassies, forum bisnis yang digelar di Qatar, Minggu, (27/3/2016). Ajang ini bertujuan untuk memperkenalkan peluang investasi yang tersedia di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya kepada para investor dari Timur Tengah, khususnya Qatar.
“Trade Expo Indonesia merupakan ajang pameran tahunan terbesar di Indonesia. TEI pada 2015 dihadiri 1.046 ekshibitor dan dihadiri lebih dari 14 ribu pelaku usaha dari mancanegara,” kata Wakil Direktur Indonesia Trade Promotion Centre Dubai di Abu Dhabi, Bagas Haryotejo, seperti dilansir Antara, Senin (28/3/2016).
Bagas Haryotejo melanjutkan, selain mempromosikan TEI, The ASEAN Embassies menyampaikan berpotensi untuk memperkenalkan usaha dan investasi di bidang hilirisasi produk agribisnis dan pertambangan di Indonesia.
Selain Indonesia, negara anggota ASEAN lainnya yang turut memaparkan potensi investasi dan usahanya di Qatar adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi, menyampaikan berbagai langkah konkret dan strategi yang dilakukan pemerintah. Hal tersebut untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan usaha dan investasi yang menarik bagi investor dari dalam dan luar negeri, antara lain melalui online system dan one stop service.
Ditambahkan, bagi investor dengan kriteria tertentu, Indonesia akan mempercepat proses pengeluaran izin usaha yaitu maksimal tiga jam khususnya yang berlokasi di kawasan industri.
Berdasarkan pengamatan dan tanggapan peserta, pada umumnya pelaku usaha dan investor Qatar memandang ASEAN, khususnya Indonesia, sebagai negara tujuan usaha dan investasi yang cukup potensial. Hal tersebut tercermin dengan meningkatnya realisasi investasi dari Qatar di Indonesia.
Muhammad Basri Sidehabi menambahkan, komitmen investasi Qatar ke Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat sejak kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada September 2015 lalu. Guna meningkatkan arus investasi asing, pemerintah Indonesia mengeluarkan paket-paket kebijakan investasi untuk memangkas birokrasi.
