tirto.id - Hujan lebat dan angin kencang yang terjadi sepanjang malam hingga pagi di Kepulauan Seribu memaksa TPS 07 di Pulau Pramuka, Kelurahan Panggang terpaksa dipindahkan. Semula TPS 07 ditempatkan di ruang terbuka, tepatnya di lapangan Plaza Pramuka. Namun karena kondisi lapangan yang becek dan basah membuat TPS ini dipindah kedalam kantor Departemen Agama Kepulauan Seribu.
Kata Petugas Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS), pemindahan ini memang sudah menjadi alternatif jika cuaca buruk terjadi. "Kalau memang cuacanya buruk, kita akan pindah ke gedung departemen Agama," kata Abdul Hakim Ketua KPPS TPS 07 kepada Tirto.
Lokasi gedung departemen Agama hanya berjarak beberapa meter dari tenda yang semula akan digunakan sebagai TPS. Kondisinya jauh lebih kondusif karena berada di dalam gedung. Para pemilih tidak perlu khawatir kehujanan selama mengantri.
Saat ini di TPS 07 sedang dilakukan pembukaan kotak logistik dan dilihat langsung oleh saksi tiga calon serta Panwas. "Semua masih tersegel ya, tidak ada yang rusak. Ini kita periksa satu-satu," ungkap Abdul.
Jeri salah satu warga yang sudah antri sejak pukul 07.00 mengaku tak sabar untuk segera menggunakan hak pilihnya.
"Biar cepat milih, setelah itu langsung kerja," katanya yang berkeluh kesah mesti pemerintah sudah menetapkan hari ini sebagai tanggal merah, tapi dirinya mesti bekerja.
Kepada Tirto, Jeri mengatakan bahwa dia sudah mengetahui visi dan misi semua calon gubernur. Dia pun sudah memiliki pilihan sendiri. "Saya sudah punya pilihan," katanya sembari menunjukan layar handphonennya yang bergambar pasangan nomor 1. Bagi Jeri pemilihan ini akan menentukan masa depan dari DKI Jakarta, termasuk kepulauan seribu. "Inikan pestanya rakyat, harus memilih yang paling baik," kata warga RT 02 RW 05 itu.
Apa pun hasilnya Jeri berharap masyarakat di pulau Pramuka tetap rukun. "Kita semua di sini saling kenal, kekeluargaannya juga bagus. Jadi jangan sampai karena pilkada kita jadi bermusuhan. Biasa saja jangan terlalu memaksakan calon harus menang nomor 1,2 atau 3," tandasnya.
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan
