tirto.id - Kasus penipuan online kembali marak di media sosial, kali ini PT Bank Central Asia alias BCA jadi korban pencatutan nama seolah memberikan promo transfer antar bank Rp0 atau gratis tanpa biaya. BCA pun langsung mengkonfirmasi bahwa program tersebut hoaks alias penipuan.
Kasus penipuan BCA kali ini melibatkan virus yang menyasar aplikasi mobile banking BCA menggunakan Picsart Mod yang akan menampilkan sebuah notifikasi Bank BCA tengah mengadakan promo gratis biaya transfer antar bank.
Virus m-banking BCA menggunakan Picsart Mod ini menyasar para pengguna aplikasi tersebut untuk melakukan klik atau menindaklanjuti sebuah notifikasi virus yang muncul di halaman depan aplikasi tersebut.
Jika hal itu dilakukan, maka secara otomatis m-banking tersebut akan terkena bajak hingga berkemungkinan uang yang ada dalam ATM bisa raib seketika.
Selain itu, notifikasi yang muncul dalam kasus penipuan BCA ini selain menginformasikan adanya promo gratis biaya transfer antar bank, nasabah juga akan diperlihatkan seolah aplikasi m-banking itu terkena virus, sehingga memancing para pengguna untuk melakukan klik atau menekan bagian lainnya.
Menanggapi kasus penipuan BCA yang menyebutkan adanya program biaya transfer antar bank Rp0 atau gratis, EVP Corporate Communication & Social Responsibility, Hera F. Haryn, pihak BCA mengimbau agar para nasabah tidak melakukan klik apapun terhadap notifikasi yang muncul itu.
Namun, jika nasabah sudah terlanjur melakukan klik pada notifikasi tersebut, dianjurkan untuk segera menghubungi Halo BCA agar dapat diproses lebih lanjut.
“Apabila terlanjur melakukan klik, download, dan instal, mohon uninstall aplikasi BCA Mobile dan segera hubungi Halo BCA melalui 1500888 atau aplikasi haloBCA,” tulis akun Twitter resmi @HaloBCA pada Senin, 24 Juli 2023.
Pihak PT Bank Central Asia Tbk. juga telah merilis sebuah pernyataan yang mengimbau agar para nasabah selalu berhati-hati terkait sebuah aplikasi yang diinstal di luar Play Store, Apple Store, atau store resmi lainnya, sebab hal ini dapat memancing adanya virus yang bisa menjadi jembatan para pelaku penipuan.
Selain itu, pihak Bank BCA juga mengimbau jika terdapat suatu oknum yang dicurigai bukan dari bagian resmi Bank BCA, maka para nasabah jangan mudah memberikan informasi penting seperti PIN, OTP, password, CVC, CVV, maupun data pribadi lainnya.
Para pelaku yang melancarkan aksi dalam kasus penipuan online ini kerap membuat akun dengan mencatut nama akun targetnya seolah akun tersebut di bawah naungan resmi perusahaan.
Seperti halnya dalam kasus penipuan BCA ini, oknum penipu juga menggunakan nama akun BCA di beberapa sosial media untuk menyebarkan informasi yang tidak benar guna mengelabui atau menyesatkan para nasabah BCA.
Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait kasus penipuan online ini, mengutip laman resmi BCA terdapat sejumlah cara agar terhindar dari modus penipuan seperti itu, salah satunya yakni dengan mengecek kebenaran informasi dan mengetahui kontak resmi BCA.
Cara Mencegah Penipuan Online
- Jika terdapat informasi yang disebarkan bukan dari kontak WhatsApp resmi BCA, maka itu termasuk modus penipuan
- Kontak WhatsApp resmi BCA hanya di nomor 08111500889 dengan terdapat centang hijau di samping nama Bank BCA
- Kontak resmi BCA tidak diikuti nomor 021, +0621, atau tambahan lainnya di bagian depan
- Call Centre Halo BCA hanya di nomor 1500888 atau bisa juga melalui aplikasi HaloBCA, selain informasi dari sini bisa terindikasi penipuan
- Perhatian centang biru pada setiap akun media sosial, jika terdapat centang biru dengan id yang tidak mencurigakan, maka akun tersebut bisa dikatakan akun resmi BCA
- Sosial media resmi BCA mencakup;
a. Instagram @googlifebca
b. Twitter Halo BCA, GoodlifeBCA, Xpresi BCA, Bank BCA, KartuKredit BCA (semua akun ini sudah terverifikasi dengan memiliki centang emas)
c. Facebook: Bank BCA, Goodlife BCA, XpresiBCA, KartuKreditBCA (semua akun ini sudah memiliki centang biru dan terverifikasi resmi)
d. TikTok: Bank BCA dengan centang biru
e. YouTube: Solusi BCA
f. Website: www.bca.co.id.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra
