tirto.id - Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berhasil menyabet medali emas badminton SEA Games 2019, usai menumbangkan ganda putri Thailand, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, di partai final.
Tampil selama 36 menit di Muntinlupa Sports Complex, Filipina, pada Senin (9/12/2019), Greysia/Apriyani menang dua set langsung dengan skor 21-3 dan 21-18.
Greysia/Apriyani langsung tancap gas sejak awal permainan gim pertama. Memegang penuh kendali permainan, pasangan unggulan pertama tersebut berhasil membukukan 9 angka beruntun untuk memimpin 11-2 saat interval.
Tekanan gencar pasangan Indonesia masih terus berlanjut selepas rehat. Penempatan pukulan yang akurat dari Greysia/Apriyani berkali-kali sukses mendulang angka. Gim pertama ditutup dengan skor telak 21-3 untuk ganda Merah Putih.
Performa impresif pasangan Indonesia masih berlanjut pada awal gim kedua. Sempat tertinggal 2-4 pada awal permainan, Greysia/Apriyani berbalik unggul 11-8 kala jeda permainan.
Jalannya pertandingan sempat berjalan ketat usai pasangan Thailand mampu menyamakan kedudukan 12-12. Performa pasangan Indonesia juga tampak sedikit menurun, terlihat dari beberapa kali melakukan kesalahan sendiri.
Saling susul perolehan angka kembali terjadi hingga menjelang akhir laga. Namun ketenangan Greysia/Apriyani saat memasuki poin kritis sukses menyudahi perlawanan ganda Thailand dengan skor 21-18.
Hasil ini sekaligus memperbaiki capaian Greysia/Apriyani di ajang SEA Games sebelumnya. Seperti diketahui, pada SEA Games edisi 2017 Greysia/Apriyani langsung tersingkir di pertandingan pertama (babak 16 besar), usai menelan kekalahan dari ganda Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Dari final sektor individual yang lain, kontingen Indonesia juga berhasil menyabet medali emas dari nomor ganda campuran, lewat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Duet unggulan pertama itu berhasil menumbangkan pasangan Malaysia lewat pertarungan ketat rubber game 21-19, 19-21, dan 23-21.
Namun peluang tambahan emas dari sektor tunggal putri gagal dikonversi oleh Ruselli Hartawan. Tunggal putri peringkat 37 dunia itu takluk dari pemain Malaysia, Kisona Selvaduray. Ruselli yang sempat merebut gim pertama akhirnya harus menyerah lewat duel tiga gim dengan skor akhir 22-20, 14-21, dan 13-21.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya
