tirto.id - Gregoria Mariska Tunjung lolos ke babak dua Denmark Open 2018, setelah mengalahkan pemain Cina Chen Xiaoxin, dalam babak satu di Odense, Denmark, Selasa (16/10/2018).
Pada pertandingan tersebut, Gregoria menang dua gim, 21-9 dan 24-22 setelah bertarung selama 37 menit. Ini merupakan kemenangan kedua dalam dua pertemuan mereka.
"Saya lebih mudah mengatur pola permainan pada gim pertama karena Chen kesulitan untuk beradaptasi dengan lapangan pada gim pertama. Saya merasa lebih lepas untuk coba-coba pukulan," kata Gregoria seperti dikutip dari laman PBSI.
Usai menang mudah dalam gim pertama 21-9, Gregoria hampir kecolongan dari pemain peringkat 28 dunia itu pada gim kedua yang langsung menyusul lima poin dari 17-11 menjadi 17-16.
"Lawan mulai mengendalikan permainan pada gim kedua. Tapi, saya mampu mengatasi itu walau poin terkejar. Kami saling bertahan pada gim setting dan tidak ada yang berusaha mematikan. Hanya saja, dia kurang sabar," ujar tunggal putri peringkat 18 dunia itu.
Gregoria mengaku lebih siap menghadapi Chen pada pertemuan keduanya itu di Denmark.
"Saya lebih siap dan tidak mau kalah awalan dari dia. Itu beda dengan pertemuan kami di China," katanya.
Pasalnya, lanjut Gregoria, Chen merupakan pemain yang mampu mengatur pola permainan dengan kemampuan bola-bola atas yang bagus dan mengagetkan
Pada laga babak dua yang akan berlangsung Kamis (18/10), Gregoria berpotensi menghadapi juara Olimpiade Rio 2016 Carolina Marin.
Atlet asal Spanyol itu akan menghadapi wakil tuan rumah Mia Blichfeldt pada pertandingan putaran pertama.
Adapun Denmark Open 2018 merupakan satu dari empat BWF World Tour 2018 yang berlangsung di bulan Oktober. Kejuaraan ini menyandang level Super 750 yang berhadiah total 775 ribu dolar AS atau sekitar Rp11,7 miliar.
Di edisi 2017, Indonesia tak mengemas satu gelar pun dari turnamen ini. Pencapaian terbaik diraih oleh duet Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo di ganda putra yang kalah atas pasangan Cina, Liu Cheng dan Zhan Nan pada laga final.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis
