tirto.id - Barcelona mengalahkan Liverpool 3-0 di leg pertama semifinal Liga Champions pada Kamis (2/5/2019). Bintang klub Catalunya, Lionel Messi menjadi pahlawan timnya dengan mencetak dua gol, sekaligus total membuatnya mengemas total 600 gol di level klub. Selain itu, La Pulga juga menambah manis catatan ketika ia berjumpa klub asal Inggris.
Hari ke hari, performa Messi memang semakin menggila. Barcelona membutuhkan kontribusi nyata darinya ketika berjumpa Liverpool dan Messi memberikan permainan gemilang. Sepanjang laga, ia menjadi inspirator timnya untuk mendobrak pertahanan The Reds.
Setelah gagal mencetak gol di babak pertama, Messi membuka keran golnya di laga ini di menit 75. Gol pertamanya ini merupakan buah dari kecepatan serta kejeliannya membaca peluang. Meski Luis Suarez punya peluang bagus mencetak gol, namun keputusan Messi maju berbuah hasil karena bola tendangan Suarez hanya membentur mistar dan Messi meneruskannya menjadi gol.
Sementara gol kedua merupakan murni dari skill luar biasa Messi. Mendapatkan hadiah tendangan bebas dari depan kotak penalti, Messi melepaskan bola ke sudut atas gawang Liverpool. Alisson, kiper yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik saat ini, berusaha keras menggapai bola namun usahanya tak berhasil.
Gol kedua tersebut membuat nama Messi semakin terpatri dalam buku emas Barcelona karena menjadi gol nomor 600 yang ia buat untuk Barcelona. Menariknya, tepat di tanggal yang sama tahun 2005, atau 14 tahun yang lalu, Messi mengemas gol pertamanya untuk El Barca ke gawang Albacete.
Sementara itu dua golnya tadi juga membuat Messi punya sejarah bagus ketika bertemu tim asal Inggris. Yakni torehan 26 gol ketika melawan enam klub Inggris yang bermain di Liga Champions.
Arsenal menjadi korban favorit Messi dengan koleksi sembilan gol. Menyusul kemudian Manchester City (6 gol), Manchester United (4 gol), Chelsea (3 gol), serta Tottenham Hotspur dan Liverpool dengan masing-masing dua gol.
Modal Bagus di Anfield
Kemenangan 3-0 Barcelona tentu menjadi modal bagus mereka kala melawat ke Anfield pekan depan. Namun meski menang telak, Barcelona sejatinya beruntung tidak kebobolan. Meski di sisi lain, mereka juga sial karena tak bisa menambah gol.
Liverpool yang tidak bisa membahayakan gawang Marc-Andre ter Stegen di babak pertama memperbaiki performa di 45 menit kedua. Bahkan kiper asal Jerman itu tiga kali melakukan penyelamatan gemilang di 15 menit pertama. Dua tepisan krusial dilakukan atas tembakan James Milner dan Mohamed Salah sementara satu lagi tangkapan lengket atas tendangan Milner dari dalam kotak penalti.
Kemudian ada satu momen yang seharusnya membuat Liverpool membawa pulang gol away. Tak lama setelah gol kedua Messi, Roberto Firmino nyaris mencetak gol jika bola tak dibuang pemain Barcelona di garis gawang. Bola rebound yang disambar Salah pun hanya membentur tiang dan bisa dikatakan ini adalah momen keberuntungan Barcelona selama pertandingan.
Di sisi lain, Barcelona harusnya bisa menang lebih dari tiga gol. Utamanya ketika ada tiga peluang emas yang gagal diubah menjadi gol. Salah satunya melalui Arturo Vidal yang enggan menembak langsung ke gawang dan mendapatkan protes dari Messi yang dari gesturnya, meminta Vidal langsung melepaskan bola ke gawang.
Situasi sama dialami pula oleh Suarez jelang akhir pertandingan ketika ada serangan balik dari Barcelona. Sementara di menit 96, kejelian Messi melepas Ousmane Dembele untuk berhadapan langsung dengan Alisson masih tidak berbuah gol. Tendangan Dembele terlalu pelan dan mudah saja bagi Alisson untuk mengamankan bola.
Editor: Fitra Firdaus
