tirto.id - Suzuki Indonesia akan mengandalkan Ertiga Diesel dalam menghadapi Wulling Confero dan Mitsubishi Expander pada pasar low multi purpose vehicle (LMPV).
Direktur Pemasaran Kendaraan Roda Empat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra menilai Suzuki punya keunggulan yang tidak dipunyai merek lain yakni Ertiga Diesel.
"Ertiga Diesel saat ini iya, itu nilai tambah kami untuk penambahan volume dan salah satu bentuk diferensiasi produk atau menambah portofolio produk," kata Donny, seperti dikutip Antara, Selasa (25/7/2017).
Ia mengatakan kendati persaingan di pasar LMPV makin ketat, namun setiap produk memiliki keunggulan masing-masing dan karakteristik konsumen yang berbeda. Lantaran itu, ia tak mempermasalahkan kehadiran dua kompetitor baru tersebut di kelas LMPV.
"Tidak masalah buat kami, karena menurut kami semua produk punya keunggulan masing-masing. Jadi istilahnya punya racikan atau 'dapur sendiri' dan memiliki masing-masing kelebihan untuk konsumen," kata Donny.
Donny meyakini kehadiran Wulling Confero dan Mitsubishi Expander bukan sebagai batu sandungan, karena karakteristik konsumen Suzuki berbeda.
"Menurut kami preposisi produk yang ditawarkan, fitur dan segalanya tidak terlalu berdampak kepada kami," sambung Donny seraya menjelaskan, kehadiran Ertiga Diesel menambah sekira 15 s.d. 20 persen dari seluruh total penjualan Suzuki Ertiga.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meyakini bahwa ketatnya pasar penjualan mobil di segmen LMPV akan mendorong tercapainya target penjualan sebanyak 1,1 juta unit mobil dari semua merek pada tahun 2017.
"Potensi pasar di Indonesia akan sangat besar dan sejumlah merek akan tumbuh bersama-sama," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto.
Menurut Jongkie, ketatnya persaingan LMPV ini akan memperbesar market, namun tetap tergantung pada pertumbuhan ekonomi. "Kalau lancar pertumbuhannya, pasar akan terus bertumbuh. Target kami naik sedikit jadi 1,1 juta unit atau 4 persen lebih," kata dia.
Menurut data Gaikindo penjualan mobil tahun 2016 sebanyak 1.060.000 unit. "Walaupun pertumbuhan kecil, intinya kan tetap bertumbuh. Tidak turun," kata Jongkie.
