tirto.id - Erupsi Gunung Anak Krakatau kembali terjadi pagi ini, Senin (18/7/2022) pukul 08:26 WIB. KESDM, Badan Geologi, PVMBG menginformasikan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau pagi ini memiliki tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak gunung (ketinggian gunung kurang lebih 2.157 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 53 mm dan durasi kurang lebih 2 menit 7 detik.
Meski terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau tetapi tidak terdengar suara dentuman dari erupsi tersebut. Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status level III atau siaga dengan rekomendasi agar masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
Sebelumnya, pada Minggu (17/7/2022) pukul 08:47 WIB juga terjadi erupsi dari Gunung Anak Krakatau dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 56 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 19 detik.
Berikut aktivitas terkini Gunung Anak Krakatau menurut KESDM, Badan Geologi, PVMBG.
Periode pengamatan Gunung Anak Krakatau
Senin - 18 Juli 2022, periode pengamatan 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Anak Krakatau
Lokasi Gunung Anak Krakatau terletak di KabupatenKota Lampung Selatan, Lampung dengan posisi geografis di Latitude -6.102°LU, Longitude 105.423°BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl.
Pengamatan visual
Gunung Anak Krakatau tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, angin lemah ke arah barat.
Pengamatan klimatologi
Cuaca berawan, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 25.4-25.7°C. Kelembaban 56-75%.
Pengamatan kegempaan
1 kali gempa low frequency dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 6 detik.
2 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 4-5 mm, dan lama gempa 5-6 detik.
1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-5 mm, dominan 1 mm.
Editor: Iswara N Raditya
