Gerindra dan PKS akan Bertemu Kembali Hari Ini Bahas Cawagub DKI

tirto.id - DPD Partai Gerindra DKI Jakarta berencana akan melakukan pertemuan kembali dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta membahas tentang calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.

Menurut rencana, pertemuan itu akan berlangsung pada Jumat (28/12/2018) sore pukul 16.00 WIB di Kantor DPD Gerindra, Jakarta Pusat.

“Kami akan bicarakan dua hal. Pertama, dua nama dari PKS untuk tim penguji dikasih ke kami dong. Lalu kami juga akan bahas soal kerangka kerja dan timeline,” kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Syarif menyebutkan, pertemuan tersebut diinisiasi oleh Partai Gerindra lewat surat yang dikirimkan ke PKS pada tiga hari lalu. Dari pertemuan itu, Syarif berharap bisa adanya percepatan dalam menentukan sosok calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan mendampingi Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Syarif mengatakan bahwa penentuan nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nantinya harus sudah bisa diputuskan untuk selanjutnya diserahkan ke Anies sebelum akhir Januari 2019.

“Ya, kami mau sampaikan, Partai Gerindra minta sebelum 25 Januari [2019] prosesnya sudah selesai. Jadi Januari sudah selesai, dikirimkan ke Pak Anies,” ungkap Syarif.

Apabila benar terwujud, pertemuan itu akan menjadi yang kedua kalinya bagi kedua partai pengusung pemerintahan DKI Jakarta tersebut. Pada 4 November 2018 lalu, Partai Gerindra dan PKS telah bertemu serta sepakat bahwa kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta nantinya menjadi milik PKS.

Namun sebelum nama calon dari PKS benar-benar disetujui, mereka sepakat ada fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) yang harus dilalui terlebih dahulu.

Adapun tahap tersebut dilakukan bagi dua nama kandidat calon wakil gubernur yang diajukan PKS, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

Kendati demikian, rupanya di tengah jalan masih ada perbedaan persepsi ihwal tahapan fit and proper test tersebut. PKS sendiri memang belum mengirimkan dua nama untuk masuk di tim penguji fit and proper test lantaran hendak menyamakan persepsi dengan Partai Gerindra terlebih dahulu.