tirto.id - Papua Nugini diguncang gempa bumi berkekuatan 8,0 skala Richter pada Minggu (22/1/2017).
Menurut lembaga survei geologis Amerika Serikat (US Geological Survey/USGS), sebagaimana dikutip Antara, gempa bumi tersebut berisiko tsunami. USGS mengeluarkan peringatan tsunami itu untuk negara pulau Pasifik itu dan sekitarnya.
Namun menurut peringatan tsunami tersebut telah dicabut, menurut surat kabar Sydney Morning Herald.
Gempa pukul 15.30 waktu setempat itu berpusat di 40 kilometer barat Panguna di Pulau Bougainville, Papua Nugini, dan dan berada di kedalaman 153 kilometer.
Dalam penilaian awalnya, USGS menyatakan bahwa kerusakan ringan hingga sedang kemungkinan terjadi di Pulau Bougainville.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik memperingatkan ombak antara 0,3 sampai satu meter di atas tingkat pasang kemungkinan terjadi di beberapa wilayah pesisir Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Ombak yang lebih kecil juga kemungkinan terjadi di negara-negara di sekitarnya.
"Walau cukup dalam di 150 kilometer, karena gempanya besar, itu akan menimbulkan guncangan di permukaan," kata seismolog Geoscience Australia, Spiro Spiliopoulos, kepada kantor berita AFP.
Dia menambahkan bahwa gempa itu kemungkinan menimbulkan kerusakan.
Tidak sekali ini saja Papua Nugini diguncang gempa. Pada pertengahan Desember 2015, gempa dengan magnitudo 7,9 SR mengguncang Papua Nugini, namun tidak ada laporan mengenai korban, dan ancaman tsunami kemudian dinyatakan dicabut.
Pada 2013, Kepulauan Solomon dilanda tsunami setelah gempa 8,0 mengguncang kawasan itu. Tsunami menewaskan 10 orang, dan merusak ratusan rumah, menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Gempa bumi umum terjadi dekat Papua Nugini, yang berada di lempeng Pasifik Australia yang panjangnya 4.000 kilometer.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH
