Dukung Perkembangan Anak Disabilitas Lewat Rencana Pendidikan Tepat

tirto.id - Mengembangkan kemampuan dan keterampilan merupakan hak setiap orang, termasuk bagi penyandang disabilitas.

Organisasi kesehatan dunia, WHO mencatat setidaknya terdapat 15 persen dari populasi dunia merupakan penyandang disabilitas.

Dari jumlah tersebut masih banyak penyandang disabilitas, termasuk anak-anak, yang belum mendapatkan pelayanan dan hak-nya dengan baik.

Mendukung tumbuh kembang kemampuan pada penyandang disabilitas erat kaitannya dengan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.

Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 30 November lalu, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial RI, Grace Batubara menyatakan dukungan keluarga sangat penting bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan kemampuannya.

"Orang tua harus tetap gigih dalam memberikan pola asuh terbaik dan harus yakin serta meyakinkan bahwa penyandang disabilitas juga setara dengan yang lain," katanya seperti yang dilansir dari laman resmi Kementerian Sosial (Kemensos.) Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Kemensos akan memberikan perlindungan sosial yang komprehensif bagi tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus.

Sejalan dengan hal tersebut, UNICEF menyebutkan bahwa pola asuh merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi tumbuh kembang penyandang disabilitas.

Anak dengan kebutuhan khusus memerlukan dukungan lebih akibat dari kondisi dan gangguan kesehatan yang dialaminya. Sehingga, interaksi dan dukungan keluarga, khususnya orang tua, berperan besar dalam pertumbuhan, pembelajaran dan perkembangan anak penyandang disabilitas.

Merencanakan pendidikan yang tepat

Keterampilan yang baik tidak didapatkan begitu saja, bahkan pada anak sehat sekalipun. Pendidikan yang tepat memegang peran penting dalam hal ini.

Sangat penting bagi keluarga dan sekolah untuk mulai merencanakan sejak dini bagaimana anak akan bertransisi ke dunia dewasa.

Setidaknya ada tiga rencana pendidikan yang bisa diberikan untuk mendukung kemampuan dan keterampilan anak penyandang disabilitas, yakni:

1. Pendidikan formal

Anak-anak penyandang disabilitas perlu mendapatkan pendidikan kurikulum umum yang sama dengan yang dipelajari oleh mereka tanpa disabilitas.

Ini penting agar anak-anak penyandang disabilitas mampu memiliki pengetahuan dasar dan ikut terlibat dalam kemajuan di masyarakat.

2. Layanan tambahan

Khususnya pada anak-anak dengan disabilitas intelektual. Kebanyakan anak-anak dengan kondisi ini sering mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran.

Layanan tambahan diberikan untuk memberikan dukungan berupa instruksi, personel, peralatan, atau akomodasi lain yang memungkinkan anak-anak penyandang disabilitas untuk dididik dengan anak-anak non-disabilitas semaksimal mungkin.

3. Pendidikan keterampilan adaptif

Keterampilan adaptif melibatkan peran guru dan orang tua, sebagai bekal anak-anak penyandang disabilitas dapat hidup, bermain, bekerja, dan bersosial di masyarakat.

Pendidikan keterampilan adaptif meliputi kemampuan berkomunikasi, mengurus kebutuhan pribadi (makan, mandi, berpakaian, dan sebagainya), serta keterampilan sosial (sopan santun, etika, dan budaya).