tirto.id - Rencana operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mempercepat jadwal bursa transfer kedua Liga 1 2020, dari semula Desember mendatang, menjadi September-Oktober, dipertanyakan 2 klub.
Pelatih Persipura Jayapura dan Persib Bandung menganggap rencana tersebut aneh karena jendela transfer dimajukan lebih awal saat banyak klub mengalami masalah finansial akibat pandemi.
Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago mengungkapkan kritiknya terhadap rencana tersebut melalui saluran Youtube resmi klubnya, pada Kamis (17/9/2020). Menurut dia, meski saat ini banyak pemain memutuskan hengkang, tapi rata-rata masalah mereka terkait ketidaksesuaian nilai kontrak.
Maka, dia menilai, aneh apabila ada klub yang bisa mendatangkan pemain baru ketika mereka juga kesulitan finansial.
"Pasti semua pelatih mendatangkan pemain, tapi apa alasan pemain pergi. Saya tak mengerti kenapa bursa transfer dibuka, persoalannya pemain pergi karena masalah finansial," kata Jacksen, seperti dilansir Antara.
Bagi Jacksen, fokus utama seharusnya kompetisi berjalan tanpa menemui kendala, apalagi kini harus digelar di tengah pandemi dan pendapatan klub akan berkurang karena laga digelar tanpa penonton. Di sisi lain, mencari sponsor juga bukan hal mudah di tengah pandemi.
"Bagaimana kami kontrak pemain, sementara kami kesulitan finansial," kata dia.
Pelatih Persib Robert Rene Alberts juga mempertanyakan wacana jendela transfer dipercepat. Robert berpendapat, seharusnya tidak perlu dilakukan perubahan waktu bursa transfer paruh musim, yang semula direncanakan baru buka pada Desember 2020.
"Jika membuka transfer window sekarang saat Oktober, apakah nanti akan ada lagi transfer window di bulan Desember? Saya mendengar rumor ada orang yang memaksa membuka transfer window sekarang yang mana sempat ada kesepakatan dari semua klub bahwa kami akan melanjutkan liga musim ini dengan skuad yang sama," kata Robert.
"Mungkin ada orang yang nervous dan memaksa untuk membuka transfer window dan jika Desember nanti ada lagi maka itu tidak masuk akal. Tapi kita lihat bagaimana kabar resminya," kata Robert.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menyatakan akan memberikan keleluasaan kepada klub-klub Liga 1 untuk mendatangkan pemain baru pada lanjutan kompetisi.
Yunus menyebut kelonggaran itu tertuang dalam regulasi terbaru Liga 1 musim 2020 yang disusun bersama oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). "Jadi nanti ada pendaftaran baru. Kami sudah menyerahkan regulasinya kepada LIB," kata Yunus pada 11 September 2020 lalu.
PSSI dan LIB, dia melanjutkan, tidak menutup mata dari kondisi terkini di mana beberapa pemain asing tidak bisa kembali ke klubnya karena keinginan pemain atau ada kendala dalam memasuki Indonesia.
"Oleh karena itu kami sudah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham. Kenyataannya memang ada beberapa pemain yang agak sulit masuk ke Indonesia. Atas bantuan dari Ditjen Imigrasi, diberikan dispensasi khusus," kata Yunus.
Anggota Komite Eksekutif PSSI itu masih belum memberitahukan detail regulasi terkini Liga 1 yang akan diumumkan begitu selesai disusun.
"Regulasi masih dalam penyelesaian karena dalam prosesnya ada pemain-pemain asing yang tidak bisa kembali ke Indonesia. Kami akan menyerahkan regulasinya ke klub sesegera mungkin," tutur Yunus.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menambahkan perihal pemain-pemain baru menjadi masukan klub-klub kepada PSSI dan LIB. "Masukan-masukan itu kami tuangkan dalam regulasi yang tentunya sebagai operator kami siap menjalankannya," kata Akhmad.
