tirto.id - Anggota Komisi III DPR RI, Erma Suryani Ranik menyatakan, pihaknya akan mengusulkan anggaran pada pemerintah untuk digunakan memeriksa kesehatan kejiwaan anggota Polri. Usulan itu diajukan sebab selama ini banyak anggota Polri yang justru menjadi pelaku kasus pembunuhan.
"Paling tidak ke depannya pemerintah menganggarkan pemeriksaan kesehatan jiwa bagi anggota Polri minimal dua kali setahun, sehingga bisa diketahui secepatnya kalau-kalau ada anggota yang mengalami gangguan kesehatan jiwa," kata Erma saat melakukan kunjungan kerja ke Mapolda Kalimantan Barat, Kamis (10/3/2016).
Erma menjelaskan, dengan dilakukannya secara rutin pemeriksaan kesehatan jiwa bagi anggota Polri tersebut, maka diharapkan tidak ada lagi kasus-kasus anggota Polri yang melakukan pembunuhan.
"Coba bayangkan, kalau ada anggota Polri yang mengalami gangguan jiwa tetapi masih memegang senjata api, sehingga bisa berdampak membahayakan keselamatan masyarakat," ungkapnya.
"Karena teman-teman polisi juga banyak pekerjaan dan dalam tekanan, sehingga bisa saja ada yang stres, sehingga harus diantisipasi dengan tes kesehatan jiwa tersebut," kata Erma.
Erma mengambil contoh kasus yang baru saja terjadi belakangan ini yaitu Brigadir Petrus Bakus, salah seorang anggota kepolisian yang telah membunuh dan memutilasi kedua anaknya.
"Keluarganya saja bisa dia bunuh, dan kalau dia pegang senjata, sehingga membahayakan keselamatan masyarakat banyak," ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, seorang anggota Polri Melawi Kalbar membunuh dan memutilasi dua anak kandungnya sendiri, di Asrama Polres Melawi pada Jumat, (26/2/2016) sekitar pukul 00.40 WIB dini hari.
