tirto.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan keputusannya memakai peci saat berfoto untuk gambar surat suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak untuk meniru rivalnya, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Peci adalah simbol dari nasionalisme, inilah sebetulnya yang dipopulerkan Bung Karno," kata Djarot di kawasan Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017) seperti dikutip Antara.
Djarot mengakui Anies-Sandiaga memang lebih dulu memakai peci di gambar keduanya pada surat suara putaran pertama Pilkada DKI Jakarta. Akan tetapi, keputusannya memakai peci lebih disebabkan karena Bung Karno sejak lama mempopulerkannya sebagai simbol nasionalisme.
"Ingat loh saya itu dikenal dengan juru kuncinya makam Bung Karno di Blitar sepuluh tahun dan semua tahu, dan bung Karno yang mempopulerkan pakai kopiah, kalau orang Jawa Timur namanya kopiah, kalau sini (Jakarta) bilangnya peci," kata dia.
Oleh sebab itu, Mantan Wali Kota Blitar itu tidak peduli dengan tudingan banyak pendukung Anies-Sandiaga yang menganggap Djarot meniru rivalnya. Anggapan ke Djarot itu muncul sebab, di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017, dia tak memakai peci saat berfoto untuk gambar surat suara.
"Tidak apa-apa (dituduh meniru Anies-Sandiaga), saya niru bung Karno tidak apa-apa. Kalau niru Bung Karno dipuji ya terima kasih, dikritik juga terima kasih," ujarnya.
Djarot menambahkan dirinya juga pernah memakai peci pada saat Pilkada 2005 di Blitar, Jawa Timur. Jadi keputusannya kali ini bukan hal baru.
"Nyaman saja, nyaman pakai peci dan saya teringat terinspirasi ketika ziarah ke makam orang tua dan makam Bung Karno," kata dia.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom
