Direktur Bank Dunia Mari Elka Temui Presiden Bahas Ekonomi Global

Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka temui presiden di Istana.

Reporter: Andrian Pratama Taher

Terbit 11 Feb 2020 13:43 WIB,

Waktu baca ±1 menit

Ahli ekonomi Indonesia Mari Elka Pangestu menjawab pertanyaan saat wawancara ekslusif dengan Kantor Berita Antara di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/Saptono/wpa/aww.

tirto.id - Direktur Bank Dunia Mari Elka Pangestu menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020). Ia mengaku sempat membahas soal masalah ekonomi global dan posisi Indonesia di masa depan.

"Presiden berharap bahwa saya bisa secara reguler meng-update situasi dunia yang saat ini. Tentunya banyak isu dan banyak tantangan sehingga beliau selalu ter-update mengenai situasi di luar," kata Mari usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Mari mengatakan, ekonomi global masih dibayangi oleh ketidakpastian dan karena itu pemerintah perlu tindakan yang tepat dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi domestik.

Apalagi pertumbuhan dunia diprediksi akan lebih rendah daripada gambaran awal sebelumnya seperti virus Corona dan kasus lain.

Meski demikian, Mari berkeyakinan Indonesia mampu menghadapi ketidakpastian ekonomi global lantaran negara-negara Asia masih mengalami pertumbuhan ekonomi.

Mantan Menteri Perdagangan pada tahun 2004 itu juga mendorong kerja sama negara-negara ASEAN yang lebih intensif. Kemudian, pemerintah harus membuka diri karena diprediksi mendorong pertumbuhan ekonomi baru.

Mari dan Jokowi juga membahas reformasi struktural yang, menurutnya, tepat dan diperlukan untuk memperbaiki situasi Indonesia.

Ia mengutip pernyataan Christina Lagarde bahwa perbaikan harus segera dilakukan jika ada kebocoran di atap. Menurut Mari, Indonesia sudah berfokus pada penciptaan lapangan kerja baru dan sumber pertumbuhan ekonomi baru.

"Jadi saya rasa Indonesia sudah dalam track yang tepat dalam kalau kita liat isu pembangunan dan bagaimana sekarang negara-negara sedang berkembang maupun negara yang maju pun bagaimana menyikapi ketidakpastian," tandasnya.