tirto.id - Jurnalis Reuters, Toby Davis, menilai derby yang mempertemukan antara dua tim asal kota Manchester, Manchester City dan Manchester United tak lagi menarik. Beberapa penyebab atas kondisi tersebut antara lain berhubungan dengan dana belanja pemain, performa tim, dan posisi klasemen keduanya. Ketiga faktor tersebut saling terkait satu sama lain.
Seperti diketahui, The Citizen menghabiskan dana lebih dari 150 juta poundsterling untuk belanja pemain di awal musim. Setan Merah juga mesti merogoh kocek hingga 100 juta poundsterling. Namun sejak awal musim penampilan keduanya tak semenarik musim-musim lalu.
Meski hingga pertengahan Maret 2016 bisa mencapai posisi 10 besar, namun kedua tim tak mampu melesat hingga puncak klasemen untuk perebutan juara liga.
Toby menganggap duel anak-anak asuhan Manuel Pellegrini dan Louis van Gaal menjelang akhir musim itu tergolong bukan duel penting. Tak seperti musim-musim sebelumnya, derby antara keduanya nanti hanya pertandingan biasa sebab bukan dalam rangka memperebutkan titel juara seperti yang keduanya harapkan di awal musim.
City masih lebih baik dengan menghuni posisi keempat dan mengumpulkan 51 poin. Namun MU masih terseok-seok menyusul tim satu kotanya itu di posisi keenam dengan raihan 47 angka. Keduanya hanya sedang bersaing dengan tim-tim lain seperti Arsenal dan West Ham untuk meraih posisi aman di bagian atas klasemen untuk bisa mengikuti Liga Champions musim selanjutnya.
Secara statistik, di musim ini para pemain MU sering membuang-buang kesempatan mencetak gol. Walaupun di beberapa pekan ini penampilan City sedang merosot, pada derby nanti Vincent Kompany dan kawan-kawan akan lebih diuntungkan sebab bermain di Stadion Etihad, kandang mereka sendiri. Toby memperkirakan di derby tersebut MU akan “mencium bau darah”. (ANT)
