Debat Capres, Jokowi: Ada 6 Caleg Mantan Koruptor dari Gerindra

tirto.id - Dalam Debat Perdana Pilpres 2019, Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo menyebutkan, menurut data dari Indonesian Corruption Watch (ICW), Partai Gerindra adalah yang paling banyak mencalonkan caleg mantan napi korupsi.

Menurut Jokowi, pencalonan tersebut ditanda-tangani oleh ketua umum partai.

"Pak Prabowo pernah mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah stadium 4. Namun, data dari ICW menyebutkan, ada 6 caleg mantan napi korupsi yang dicalonkan oleh Partai Gerindra, dan itu yang tanda tangan adalah ketua umumnya, berarti Pak Prabowo yang tanda tangan," kata Jokowi.

Menanggapi pernyataan tersebut, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan, laporan ICW perihal caleg mantan koruptor tersebut sangat subjektif. Ia menambahkan, jika memang ada bukti terkait hal tersebut, silahkan dilaporkan.

"Laporan ICW itu sangat subjektif, kalau memang ada bukti silahkan laporkan. Kita lihat sekarang berapa banyak orang yang sudah menunggu untuk masuk KPK. Sudah lah, jangan menuduh soal partai kita masing-masing," jawab Prabowo.

Prabowo juga mengatakan, ia akan memberantas korupsi sampai ke akar. "Kalau ada yang korupsi, saya sendiri yang akan menjebloskan ke penjara," tegasnya.

Pertanyaan tersebut dilontarkan Jokowi pada segmen ke-5 dengan tema Korupsi, pada Debat Pilpres 2019 yang berlangsung di Gedung Hotel Bidakara, Jakarta Selatan , Kamis (17/1/2019) malam.

Berdasarkan penelusuran Tirto, data ICW menunjukkan bahwa, ada 6 Caleg mantan koruptor dari Partai Gerindra, yaitu:

1. Mohamad Taufik dari dapiL DKI Jakarta

2. Herry Jones Johny Kereh dari dapil Sulawesi Utara

3. Husen Kausaha dari dapil Maluku Utara

4. Al Hajar Syahyah dari dapil Tanggamus

5. Ferizal dari dapil Belitung Timur

6. Mirhammuddin dari dapil Belitung Timur

Pada debat perdana Pilpres 2019, KPU memilih empat tema yaitu hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme. Moderator kali ini dipandu oleh Ira Kusno dan Imam Priyono.