tirto.id - Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, berjanji akan membentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru yang khusus menangani persoalan kelautan dan perikanan. Hal tersebut dikatakan Prabowo dalam Debat Capres 2019 jilid kedua yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Minggu (17/2/2018).
Menurut Prabowo, permasalahan yang dihadapi sekarang ini adalah bahwa nelayan-nelayan miskin tidak memiliki akses teknologi, kapal, serta modal. Selain itu, imbuhnya, peraturan-peraturan yang diberlakukan sangat membatasi kemampuan nelayan kecil untuk melaut dan melaksanakan pekerjaannya.
Maka, Prabowo berjanji akan menuntaskan persoalan-persoalan itu jika ia berkuasa sebagai presiden. “Strategi kami adalah negara hadir. Kami akan membuat BUMN-BUMN khusus di hidang laut dan perikanan,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Prabowo, pihaknya juga akan mengorganisir kaum nelayan. Caranya dengan pelatihan teknologi yang tepat, pemberian modal dan kapal, peningkatan prasarana, kemudahan mengemas produk (pengalengan), hingga pemasaran yang bakal dibantu oleh pemerintah jika Prabowo menjadi presiden.
“Kita ingin mengendalikan dan memberdayakan nelayan miskin dengan layak,” janji mantan Danjen Kopassus ini.
Prabowo juga menanggapi pencapaian pemerintah di sektor maritim pemerintah yang sebelumnya dipaparkan oleh capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) Menurutnya, laporan-laporan yang disampaikan ke Jokowi selaku presiden bukan merupakan kejadian sebenarnya yang terjadi di lapangan.
“Laporan-laporan ke bapak bagus, itu biasa dari dulu. Kenyataannya, di bawah tidak sebagus yang diaporkan ke bapak,” ujar Prabowo.
Debat Capres Kedua Pilpres 2019 mengambil tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki kali ini yang ditunjuk sebagai moderator, serta 7 orang panelis dari kalangan akademisi.
Ada enam segmen dalam Debat Capres Kedua 2019. Perbedaan terlihat pada segmen keempat. Kedua capres akan menonton tayangan video singkat yang bakal dijadikan bahan pertanyaan dan selanjutnya diperdebatkan.
Editor: Agung DH
