tirto.id - PSSI telah menyelesaikan agenda Kongres Luar Biasa (KLB) pada Sabtu (27/7/2019) malam. Bertempat di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, salah satu agenda penting dalam kongres kali ini adalah pembentukan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) Ketua Umum PSSI.
Usai kongres, dalam konferensi pers Plt Ketua Umum (Ketum) PSSI, Iwan Budianto mengumumkan Komite Pemilihan akan diisi oleh tujuh orang, sementara Komite Banding Pemilihan diisi lima nama.
“Kriteria sekarang ini tentang KP dan KBP itu jauh beda dengan yang lalu-lalu. Karena sekarang dengan statuta baru dan kode pemilihan baru, itu kalau dulu hanya calon anggota exco saja yang tidak boleh terlibat masalah pidana, sekarang KP dan KBP termasuk yang tidak boleh. Kemudian harus praktisi hukum dan tak boleh bagian dari pemerintahan dan sebagainya. Banyak sekali kriterianya,” tutur Iwan.
Dalam struktur KP, muncul sebagai ketua adalah Syarif Bastaman yang akan didampingi Wakil Ketua Harbiansyah Hanafiah. Dua orang ini bakal didukung anggota-anggota antara lain Irawadi D Hanafie, Budiman Dalimunthe, Maurice Tuguls, Soedarmaji, dan Rocky Babena.
Sementara KBP dipimpin langsung oleh Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing dan Wakil Ketua Djoko Tetuko. Tiga orang menjabat sebagai anggota, antara lain Ponaryo Astaman, M Nigara, dan Alfis Primatra.
“Saya pikir usulan Exco itu terbaik dan dapatkan persetujuan mayoritas dari peserta dan kita lihat. Saya yakin mereka akan bekerja melalui aturan karena semua dibatasi electoral code. Insyaallah baiklah hasilnya,” tandas Iwan.
Nama-nama di atas rencananya akan mulai bekerja untuk segera melaksanakan rekrutmen pencalonan dan pemungutan suara pemilihan Ketum baru. Mulanya pemilihan Ketum diagendakan Januari 2020, namun berdasarkan kongres tanggalnya akan dimajukan menjadi tahun ini. Hanya saja, untuk mengesahkan keputusan tersebut PSSI masih akan mengajukan surat permohonan kepada FIFA.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
