Daftar Final Liga Champion: Berapa Kali Madrid-Liverpool Juara UCL?

Berikut daftar final Liga Champion dan hasilnya lengkap. Berapa kali Real Madrid dan Liverpool juara UCL?

Kontributor: Beni Jo

Terbit 6 May 2022 21:45 WIB,

Waktu baca ±6 menit

Penjaga gawang Real Madrid Iker Casillas, tengah, mengangkat trofi Liga Champion, saat ia dan rekan satu timnya, merayakan perebutan gelar Liga Champion, melawan Atletico Madrid, di Lisbon, Portugal, Sabtu, 24 Mei, 2014. (Foto AP / Andres Kudacki, File)

tirto.id - Final UCL (Liga Champion UEFA) mempertemukan Real Madrid vs Liverpool pada Minggu, 29 Mei 2022, pukul 02.00 WIB. Madrid maupun Liverpool sudah beberapa kali menjadi juara UCL. Karena itu, hasil final UCL di Stade de France, Saint-Denis, Paris, Prancis itu akan menambah deretan trofi sang pemenang.

Real Madrid masih menjadi tim yang paling sering tampil di final Liga Champion. Madrid sudah 16 kali menembus final UCL. Sementara itu, Liverpool lolos ke final UCL 9 kali.

Madrid juga merupakan pemegang rekor juara terbanyak Liga Champions. Sejak diputar pertama kali pada 1955–1956, Los Blancos mengangkat piala UCL 13 kali. Jumlah itu jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan koleksi piala UCL milik Liverpool yang hanya enam.

Los Blancos berpotensi memperpanjang rekor tersebut pada musim ini. Laga meladeni Liverpool menjadi tantangan terakhir untuk bisa menggapai trofi ke-14.

"Saya senang bisa terlibat di final melawan tim hebat seperti Liverpool. Saya bermain melawan mereka sebagai pemain dan manajer, saya menghadapi Liverpool pada 2005, 2007 dan saya berada di Liverpool selama dua tahun," ucap Carlo Ancelotti, pelatih Madrid, dikutip laman resmi klub.

"Bagi saya ini sudah seperti derby karena saya masih menjadi fans Everton," tambah arsitek yang juga pernah menukangi Everton pada 2019–2021 itu.

Sebaliknya bagi Liverpool, edisi final musim 2021/2022 pun menjadi kans menyabet trofi ke-7 dan menyamai torehan yang dipegang Milan.

Artinya, klub asal Merseyside itu juga berpeluang menjadi tim kedua selain Milan yang memegang piala terbanyak Liga Champions setelah Real Madrid.

"Saya ingin melawan Madrid. City adalah tim yang sangat tangguh, kami sudah bermain beberapa kali musim ini, tetapi jika Anda bertanya kepada saya secara pribadi, saya ingin meladeni Madrid karena kami kalah di final melawan mereka [pada 2018]," beber penyerang Liverpool, Mohamed Salah, seperti dilaporkan laman resmi UEFA.

Klub Spanyol, Inggris, dan Italia Kuasai Trofi UCL

Liga Champions (dahulu bernama European Cup) sudah diselenggarakan sebanyak 66 kali (selain musim ini). Tim-tim asal 3 negara, yakni Spanyol, Inggris, dan Italia menguasai daftar peraih trofi terbanyak UCL.

Spanyol menjadi negara dengan wakil yang paling sering tampil sebagai jawara (18 kali). Selain Real Madrid yang memegang 13 gelar, Barcelona juga sudah 5 kali menjadi juara Liga Champion.

Selanjutnya ialah Inggris. Klub asal Premier League mengangkat trofi 14 kali atau selisih 4 angka dengan duo raksasa LaLiga. Liverpool merupakan klub Inggris yang paling sukses via torehan 6 gelar.

Kemudian, Manchester United 3 kali menjadi juara UCL. MU disusul Chelsea dan Nottingham Forest yang masing-masing menyabet 2 gelar. Terakhir, Aston Villa yang sekali mengangkat trofi juara di tahun 1982 silam.

Wakil Italia sudah 12 kali meraih gelar UCL. Milan adalah pemilik trofi terbanyak dengan 7 gelar. Selain itu, ada Inter Milan (3 piala) dan Juventus (2 piala).

Jerman menjadi negara berikutnya dengan 8 piala. Salah satu klub asal Bundesliga yang pernah tampil sebagai juara UCL adalah Bayern Munchen. Die Roten sudah 6 kali menjadi juara di pentas Eropa tersebut. Dua piala lainnya masing-masing dipegang Hamburger SV dan Borussia Dortmund.

Selanjutnya, dari Belanda, Ajax menjadi yang terbaik dengan raihan 4 gelar Liga Champions. Masih ada Feyenoord dan PSV Eindhoven yang masing-masing sekali finis sebagai juara.

Dua klub asal Portugal, Benfica dan Porto juga sudah 2 kali merebut gelar UCL. Sementara tim dari negara lain yang pernah 1 kali keluar sebagai jawara ialah Marseille (Perancis), Steaua București (Rumania), serta Red Star Belgrade saat masih di bawah naungan negara Yugoslavia pada edisi 1990–1991 silam.