tirto.id - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memastikan pihaknya akan memendekkan jalur distribusi beras dan memberantas mafia beras yang selama ini menyusahkan masyarakat
"Saya akan buat mata rantai distribusi beras menjadi sependek mungkin tanpa harus melalui apa yang selama kita sebut middle men atau pedagang perantara," kata Amran, di Yogyakarta, Rabu (2/3/2016).
Menurut Mentan, keberadaan mafia beras selama ini sangat merugikan negara, saat harga rendah mereka menyimpan beras tapi saat harga tinggi mereka akan melepasnya ke pasar.
Amran menjelaskan saat ini para spekulan tersebut kebingungan menyimpan beras mereka karena panen raya terjadi di mana-mana dan harga beras menjadi turun.
"Para spekulan menilai saat ini adalah masa paceklik tapi ternyata sekarang justru panen raya sehingga beras petani melimpah di pasaran," jelas Amran.
Para spekulan tersebut, kata Amran, tidak memiliki niat baik dalam membantu ketersediaan stok pangan tapi justru mengambil keuntungan di saat beras langka di pasaran.
Amran juga menjelaskan mereka saat ini mengalami kerugian besar karena pemerintah sudah mengubah sistem tanam padi sehingga panen akan berlangsung terus-menerus.
Sistem tersebut, kata Amran, dilakukan dengan meniadakan lahan tidur, artinya begitu sawah selesai panen maka petani diharuskan untuk menanam lagi sehingga panen akan berkesinambungan.
"Kita saat ini sudah swasembada pangan dan tak membutuhkan beras impor lagi," kata Mentan.
Dengan terus tersedianya beras lokal di pasaran, Mentan berharap mafia beras tak lagi bisa memainkan harga yang pada akhirnya mekanisme pasar akan terbentuk dengan sehat.
Untuk diketahui sebelumnya Mentan Amran telah melakukan panen raya padi di Cilacap dan melakukan dialog dengan petani di Baturaden, Purwokerto, Kebumen, Purworejo, serta Yogyakarta.
