tirto.id - Para alumni program Kartu Prakerja mendapatkan kesempatan untuk mengakses pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro yang bisa digunakan sebagai modal usaha.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan berdasarkan survei dari Manajemen Pelaksana Program (PMO) kartu prakerja, permodalan menjadi tantangan utama bagi para wirausahawan. Maka, pinjaman melalui KUR bisa menjadi solusi permodalan.
"Para lulusan dari [program] kartu prakerja bisa ditawarkan untuk kredit usaha rakyat super mikro yang besarnya di bawah Rp10 juta," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (8/4/2021), seperti dilansir Antara.
Pada tahun 2021, pemerintah meningkatkan anggaran KUR menjadi Rp253 triliun. Anggaran yang disiapkan untuk KUR super mikro sebesar 16,5 persen dari total KUR atau Rp41,8 triliun.
Melalui KUR Super Mikro, pemerintah berharap para alumni prakerja bisa mengembangkan usaha, dan kemudian dapat pula mengakses pembiayaan yang lebih besar, seperti KUR mikro, KUR kecil, hingga KUR TKI.
"KUR adalah pinjaman bukan bansos, jadi mesti dibayar yang sekarang bunganya disubsidi 3% dan kami berharap bahwa dengan semakin banyaknya modal kerja, para alumni [Kartu Prakerja] akan jadi pengusaha tangguh," ujar Airlangga.
Cara Pinjam KUR Super Mikro di BNI
Bank Negara Indonesia (BNI) mengumumkan telah menawarkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro kepada 13.525 alumni program Kartu Prakerja.
"Per tadi pagi hingga pukul 12.00 WIB WIB ada 13 ribuan yang telah lulus dan tersentuh jaringan digitalisasi kami mendapatkan WhatsApp blast," kata GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Bambang menambahkan, sebanyak 777 calon debitur di antaranya telah mengajukan pinjaman KUR Super Mikro ke BNI.
Dia menjelaskan, bagi 13 ribuan alumni Prakerja, proses pengajuan KUR super mikro di BNI hanya perlu langkah sederhana. Alumni prakerja cuma harus menekan link pada WhatsApp blast BNI dan mengisi e-form KUR digital.
"Cukup mengisi tiga pertanyaan yaitu nomor handphone, bidang usaha, dan omset. Kemudian, petugas BNI akan melakukan follow up," Bambang mengimbuhkan.
Sedangkan bagi para alumni kartu prakerja yang belum mendapatkan pemberitahuan pengajuan KUR super mikro disarankan mengunjungi kantor cabang BNI terdekat untuk melengkapi data.
Berdasarkan keterangan Bambang, BNI sebagai mitra pemerintah telah mengunduh data alumni Kartu Prakerja dari Kementerian Koordinator Perekonomian pada 25 Maret dan 5 April lalu.
BNI mencatat dari 5,9 juta peserta Kartu Prakerja, 387 ribu orang di antaranya berminat menjadi wirausaha, dan sebanyak 70 persen penerima menggunakan insentif untuk modal usaha.
Program KUR super mikro diatur dalam Permenko Nomor 15 tahun 2020 dengan sasaran penerima utama adalah pekerja terkena PHK atau ibu rumah tangga yang melakukan usaha.
Pinjaman KUR Super Mikro yang diberikan maksimum Rp10 juta dengan suku bunga yang disubsidi menjadi 3 persen hingga Juni 2021.
Pengajuan KUR super mikro juga tidak membutuhkan agunan dan lama usaha tak dibatasi minimal enam bulan seperti kredit makro, melainkan hanya disyaratkan telah mengikuti Program Pelatihan Kartu Prakerja.
Editor: Agung DH
