tirto.id - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memutakhirkan sertifikat vaksin COVID-19 yang dalam versi terbaru kini tersedia dalam bahasa Inggris dan dilengkapi dengan informasi tambahan jenis vaksin.
Hal itu dikabarkan Kominfo melalui akun Twitter resminya pada Rabu (7/7/2021).
“Telah dikeluarkan sertifikat vaksinasi terbaru yang dilengkapi dengan informasi jenis vaksin dan penggunaan bahasa Inggris. Cek lagi sertifikatmu apakah sudah mengandung 2 informasi di atas apa belum, yuk,” twit akun @kemkominfo dikutip Kamis (8/7).
Pantauan Tirto melalui website pedulilindungi.id pada Kamis (8/7) pagi, sertifikat vaksin COVID-19 versi terbaru itu sudah dapat diunduh. Hal yang sama juga berlaku untuk aplikasi PeduliLindungi versi terbaru.
Beda Versi Terbaru dengan yang Lama
Kominfo menjelaskan bahwa sertifikat vaksin COVID-19 terbaru menambahkan dua informasi anyar, yakni soal ketersediaan dalam bahasa Inggris dan jenis vaksin yang digunakan.
Versi terbaru juga masih mencantumkan identitas penerima vaksin, baik nama lengkap, nomor NIK, maupun tanggal lahir, termasuk barcode, dan ID sertifikat.
Adapun soal bahasa Inggris dicantumkan di bawah keterangan dalam bahasa Indonesia pada setiap teks tertulis dalam sertifikat tersebut. Misalnya, dalam keterangan sebagai berikut:
“This is to certify that [nama, NIK, tanggal lahir, ID sertifikat vaksin] on the date [bulan, tanggal, tahun] has been vaccinated for the 2nd dose oh the [jenis vaksin COVID-19] in accordance with the health regulation of Republic of Indonesia.”
Seperti teks di atas, informasi soal jenis vaksin COVID-19 yang digunakan ditampilkan setelah teks keterangan tanggal vaksinasi.
Cara Download & Print Sertifikat Vaksin COVID-19
Sebelum download sertifikat vaksin COVID-19, pastikan telah login atau membuat akun PeduliLindungi terlebih dahulu. Berikut ini panduan unduh dan cetak sertifikat vaksin COVID-19 melalui website pedulilindungi.id menggunakan komputer Windows 10 melalui peramban Chrome.
Cara download sertifikat vaksin COVID-19:
1. Kunjungi situs pedulilindungi.id
2. Klik profil atau nama akun yang terletak pada pojok kanan atas
3. Klik menu “Sertifikat Vaksin”
4. Klik nama akun
5. Pilih sertifikat yang akan di-download dengan klik “Vaksinasi Pertama” atau “Vaksinasi Kedua”
6. Akan muncul notifikasi “Mohon menunggu, data Anda sedang diperiksa” tunggu sejenak
7. Setelah proses memuat tuntas, klik tombol “Unduh Sertifikat” yang letaknya di pojok kanan bawah
8. Akan muncul menu pop up bertuliskan “Apakah Anda ingin menyimpan sertifikat ke dalam PC Anda?” pilih “Ya, Lanjutkan”
9. Proses download sertifikat vaksin COVID-19 dimulai. Kapasitasnya sekitar 500-600 kb, ekstensinya .jpg. Tunggu sejenak hingga proses unduh tuntas
10. Selesai. Sertifikat vaksin COVID-19 akan disimpan di komputer.
Cara print sertifikat vaksin COVID-19:
1. Pastikan komputer telah terhubung dengan printer. Pastikan juga tinta printer masih tersedia. Siapkan kertas pada mesin printer
2. Cari berkas sertifikat vaksin COVID-19 yang telah diunduh tadi di komputer dengan nama file “Certificate.jpg” biasanya di folder “Download”
3. Setelah ketemu, buka file tersebut dengan mengklik nama berkas dua kali atau klik kanan mouse lalu pilih “Open”
4. Setelah berkas terbuka, klik menu “Print” yang diwakili dengan ikon mesin printer (tampilan menu mungkin berbeda-beda) atau melalui shortcut keyboard “Ctrl+P”
5. Pada menu berikutnya sesuaikan opsinya, mulai memilih nama mesin printer, orientasi kertas, cetak berapa lembar, ukuran kertas, dan lain sebagainya. Jika sudah klik “Print”
6. Selesai
Memiliki versi fisik atau cetak sertifikat vaksin COVID-19 untuk yang sudah divaksinasi cukup membantu keperluan administrasi bagi mereka yang kerap bepergian. Sebab, dalam penerapan PPKM Darurat Jawa dan Bali 5-20 Juli 2021, sertifikat vaksin COVID-19 (minimal dosis pertama) adalah salah satu syarat perjalanan jarak jauh.
Bila sudah mengunduh dan mencetak sertifikat vaksin COVID-19, jangan unggah ke media sosial atau membagikannya ke orang lain jika tidak ada kepentingan yang jelas. Sebab, sertifikat tersebut mengandung data pribadi berupa nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor NIK.
Editor: Yantina Debora
