tirto.id - Diskon listrik masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 dan menjadi salah satu program bansos yang dilanjutkan pada 2021.
Hal itu disebutkan Presiden Joko Widodo saat Ratas Persiapan Penyaluran Bansos Tahun 2021, Selasa (29/12/2020) di Istana Merdeka, Jakarta.
"Untuk 2021, kita telah siapkan anggaran kurang lebih Rp110 triliun untuk melanjutkan program perlindungan sosial," kata Presiden Jokowi.
Menurut Jokowi, anggaran tersebut digunakan untuk:
1. Program Kartu Sembako sebesar Rp45,1 triliun untuk 18,8 juta warga. Masing-masing menerima Rp200.000 per bulan;
2. Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp28,7 triliun untuk 10 juta penerima;
3. Bansos tunai sebesar Rp12 triliun untuk 10 juta penerima, masing-masing Rp300.000 per bulan selama empat bulan;
4. Prakerja sebesar Rp10 triliun;
5. BLT dari sisa Dana Desa sebesar Rp14,4 triliun;
6. Diskon listrik sebesar Rp3,78 triliun selama enam bulan.
Anda bisa mengecek program stimulus COVID-19 dari pemerintah dengan mengakses PLN Mobile.
Tak hanya itu, melalui PLN Mobile, Anda juga bisa mengecek dan bayar tagihan listrik atau beli token, mengajukan ubah daya, catat meter mandiri maupun pengajuan pengaduan listrik.
"Anda juga bisa akses fitur lainnya seperti histori pemakaian listrik atau pembelian token, info status laporan pengaduan dan juga info pemadaman listrik maupun pemeliharaan langsung melalui ponsel Anda," tulis PLN.
Makin mudah akses layanan PLN dengan PLN Mobile! Electrizen bisa cek dan bayar tagihan listrik atau beli token, mengajukan ubah daya, catat meter mandiri maupun pengajuan pengaduan listrik via PLN Mobile. pic.twitter.com/gJHzEsLSZU
— PT PLN (Persero) (@pln_123) December 24, 2020
