tirto.id - Petugas keamanan Brimob dengan peralatan lengkap menjaga di depan gerbang masuk area perbelanjaan di Pasar Baru, Jakarta Pusat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kericuhan seiring berlangsungnya aksi massa 2 Desember, Jumat, (2/12/2016). Aktivitas ekonomi di Pasar Baru sendiri tetap berlangsung kendati banyak toko tutup.
Sementara itu, puluhan toko tutup di kawasan jalan Harmoni hingga Pecenongan, Jakarta Pusat pada saat pelaksanaan doa bersama di Monumen Nasional (Monas).
Beberapa toko yang tutup di kawasan Harmoni adalah toko serba ada "Rejeki" dan salon pengantin Eva Bun di depan Halte Busway Harmoni. Hampir semua toko-toko di sepanjang Jalan Pecenongan tutup antara lain restoran Pizza Hut, KFC, Bistro Happy Day, dan berbagai kafe.
Namun, peritel besar seperti Carrefour dan Hypermart di Jalan Gajahmada tetap buka mulai pukul 10.00 WIB. Sedangkan, restoran masakan lokal seperti rumah makan Padang dan warung Ayam Ancur Solo juga tutup.
"Belum tahu mau buka lagi atau nggak, lihat situasi dulu," kata Deni, pemilik salah satu studio cetak Foto di Pecenongan.
Di kawasan Pecenongan ke arah Sawah Besar, terlihat banyak toko tutup, termasuk bengkel Toyota Auto 2000, berbagai studio cetak foto, dan toko-toko kue.
Saat ini, situasi di sepanjang Jalan Pecenongan masih dipadati massa yang akan mengikuti doa bersama di Monas. Mereka masuk melewati Jalan Veteran.
Di Jalan Pos yang dekat dengan gerbang Pasar Baru selatan teramati padat oleh parkiran kendaraan pribadi dan bus jamaah aksi Doa Bersama. Hal yang sama juga terjadi di ruas Jalan Veteran yang menjadi tempat parkir bus-bus pengangkut massa dari berbagai daerah.
Kendaraan membludak di sepanjang Jalan Pos hingga Jalan Ir Juanda. Kendaraan bermotor tetap dapat melewati kawasan ini meski arus lalu lintas padat merayap.
Sementara itu, di jembatan penyeberangan orang dekat Stasiun Juanda, Pasar Baru dipenuhi massa yang menyeberang untuk menuju Masjid Istiqlal. Mereka harus berduyun-duyun menyeberang di JPO tersebut karena penyeberang memenuhi sepanjang lintasan penyeberangan.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh
