tirto.id - Mitsubishi Xpander sedang menjadi buah bibir di GIIAS 2017. Namun persoalan inden yang lama akan menjadi bumerang bagi Mitsubishi.
“Kalau booking fee di GIIAS, nanti pengiriman Oktober,” ungkap seorang tenaga pemasaran di booth Mitsubishi GIIAS 2017 di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Jumat (11/8/2017).
Mendengar penjelasan itu wajah Usman agak kecewa. Usman warga Cianjur, Jawa Barat jauh-jauh datang ke BSD salah satunya untuk melihat langsung Mitsubishi Xpander yang sedang naik daun. Ia berencana menambah tunggangan barunya untuk sang istri dengan Xpander.
“Hampir pasti akan beli, tapi sayangnya indennya lama,” keluh Usman kepada Tirto, Jumat (11/8/2017)
Usman hanya satu dari ratusan pengunjung yang memenuhi booth Mitsubishi yang penasaran dengan tampang dan jeroan MPV kelas bawah ini. Saat masuk arena GIIAS 2017, kakinya langsung tertuju pada booth Mitsubishi. Sama hal dengan Dini, seorang ibu rumah tangga warga Serang, Banten ini jauh-jauh ke BSD karena kebelet ingin melihat langsung Xpander yang sudah diincarnya sejak tahun lalu saat masih berbentuk XM-Concept.
“Sengaja saya kemari, karena kalau di daerah unitnya terbatas,” kata Dini.
Antusias pengunjung GIIAS terhadap mobil MPV yang diklaim sebagai word premier atau pertama kali diluncurkan di dunia di Indonesia ini memang sudah terasa pada hari kedua di GIIAS bahkan semenjak hari pertama kemarin. Dari pantauan Tirto di booth Mitsubishi, para pengunjung cukup padat mondar-mandir dan sibuk melihat-lihat kendaraan, dibandingkan booth lainnya di GIIAS.
“Hari pertama kemarin SPK (surat pemesanan kendaraan) sudah 111 unit,” kata Jerry Amran Head of MMC Public Relations Section PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kepada Tirto.
Jerry menjelaskan masalah inden ini memang terkait pabrik mereka yang belum lama ini diresmikan Presiden Joko Widodo di Kawasan Industri GIIC, Deltamas, Bekasi, Jawa Barat pada 25 April 2017 lalu. Sebagai pabrik baru, utilitas produksi tak bisa langsung penuh, karena harus dilakukan bertahap. Proses produksi massal Xpander sudah berlangsung pada Agustus.
“Sekarang pengerjaan pengerjaan sudah dua shift,” kata Jerry.
Ia mengatakan pihaknya punya target realistis produksi Expande sebanyak 3.000-4.000 per bulan yang baru bisa tercapai pada akhir tahun ini. Harapannya hingga awal tahun depan sudah bisa mencapai produksi 5.000 unit per bulan lebih, hingga bisa memenuhi target produksi di puncak kapasitas 80.000 unit per tahun.
Persoalan inden ini tentu bisa jadi bumerang bagi Mitsubishi di saat para pendatang baru dan kompetitor siap membayangi sang Xpander.
Penulis: Suhendra
Editor: Agung DH
