tirto.id -
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok, Jawa Barat, menganggap kegiatan Earth Hour atau Jam Bumi sebagai simbol penghematan energi.
"Kegiatan Earth hour bukan hanya sekedar mematikan lampu selama satu jam saja, tetapi lebih dari itu yaitu untuk melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari," kata Ketua BLH Depok Wijayanto saat menghadiri acara Earth Hour Depok, di Taman Lembah Gurame di Depok, Sabtu malam (19/3/2016).
Wijayanto mengatakan suhu udara saat ini semakin panas karena suhu bumi mengalami kenaikan 2 derajat celcius tiap hari. "Inilah yang dinamakan pemanasan global, dan kita perlu mengantisipasinya dari sekarang," kata Wijayanto.
Menurut Wijayanto, pembakaran fosil yang menyebabkan emisi gas buang tinggi merupakan sebab yang mendominasi pemanasan global saat ini. "Di lalu lintas yang padat polusi udara sangat tinggi," ucap Wijayanto.
Meskipun begitu, Wijayanto memahami kalau masih banyak masyarakat yang tidak melaksanakan kegiatan Earth Hours dengan mematikan lampu selama satu jam. Ia mengatakan, kemungkinan sebagian masyarakat itu tak sadar kepentingan Earth Hour atau karena memang ada keperluan tertentu yang memerlukan nyala lampu.
Ia juga berspekulasi, bisa jadi mereka tidak ikut melaksanakan Earth Hour karena sosialisasi kegiatan ini tak sampai pada masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad memberi penjelasan inti dari kegiatan Earth Hour adalah masyarakat harus melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengatakan, masyarakat bisa memulainya dengan mematikan lampu yang tidak dipakai. Dari hal-hal kecil, seperti mencopot stop kontak yang tidak digunakan dan menggunaan pendingin ruangan dengan suhu 25 derajat celcius, sudah cukup untuk membantu mengurangi pemanasan global. (ANT)
