tirto.id - Seorang anggota DPR viral di media sosial karena membuat pernyataan kontroversial tentang KRL. Anggota DPR ini bernama Evita Nursanty.
Dalam potongan video yang beredar, Evita Nursanty menentang rencana impor KRL bekas dari Jepang yang disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Dalam rapat kerja dengan DPR pada Senin, 27 Maret 2023 itu, kalimat Evita Nursanty yang menjadi sorotan adalah ia mengatakan bahwa KRL hanya chaos (kacau) pada hari-hari tertentu saja.
"Sekarang apakah kita chaos? Kalau kita tidak impor ini barang apakah kita chaos. Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru, kita biasanya chaos itu kan di Lebaran, ini kan sudah lewat semua ke-chaos-an kita, apakah ini suatu urgensi kalau kita tidak impor chaos? Nah itu juga menjadi pertanyaan bagi saya," ujarnya.
Karena ia menilai kondisi KRL tidak chaos, maka tidak ada urgensi bagi PT KCI untuk melakukan impor kereta bekas dari Jepang. Evita menilai PT KAI gagal dalam melakukan perencanaan.
"Salahnya adalah daripada gagalnya dalam perencanaan, kalau bapak benar perencanaan bapak tidak akan terjadi hal ini, bapak itu kan seharusnya udah tahu nih berapa jumlah kereta yang bapak miliki berapa yang sudah tua, sudah tidak bisa dipakai lagi berapa jumlah kenaikan penumpang ini kan bukan data yang tiba-tiba. Ini bapak sudah miliki dan harusnya jadi tolok ukur buat bapak dalam membuat penyelenggaraan," ujarnya.
Profil Evita Nursanty
Evita Nursanty adalah anggota DPR RI di Komisi VI yang menangani Perdagangan, Koperasi, UMKM, BUMN, Investasi, dan Standardisasi.
Perempuan kelahiran Palembang, 6 April 1960 ini adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah III.
Evita telah menjabat sebagai anggota DPR selama dua periode. Evita sempat menempuh pendidikan di beberapa universitas.
Ia pernah menempuh pendidikan General Business di Cabrillo College California tahun 1982-1984. Kemudian, ia bersekolah di Politeknik Negeri Jakarta jurusan Administrasi Niaga pada 2003-2007.
Evita kemudian mengambil jurusan Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran pada 2012-2016. Sebelum menjadi anggota DPR RI, Evita menjalani karier sebagai sekretaris.
Ia menjadi Executif Secretary di Bali Haytt Hotel dari 1984 - 1987. Sebelum itu, ia bekerja di PT. Trans Indra Consultant juga sebagai Executif Secretary dari 1980 - 1981.
Setelah itu, Evita menjadi Bussines Center Manager di Hotel Mandarin Oriental Jakarta. Kemudian pada 1991 - 2009 ia menjadi Managing Director di PT. Royalindo Exspoduta.
Ia lantas menjabat menjadi direktur di Rose Bank Asset pada 2002 - 2009 dan PT. Infransindo International sebagai Direktur Utama dari 2005 - 2007.
Evita terjun ke dunia politik pada 2014 ketika ia maju sebagai caleg dan terpilih menjadi anggota Komisi I DPR RI tahun 2014 - 2019 dan melanjutkan hingga dua periode.
Editor: Iswara N Raditya
