tirto.id -
Tim nasional Jerman sukses membantai juara Piala Dunia 2006, Italia, dengan skor telak 4-1 di pertandingan persahabatan jelang Euro 2016, Selasa (29/3/2016). Kemenangan sang juara dunia 2014 tersebut menandakan pulihnya Toni Kroos dan kawan-kawan dari kekalahan 2-3 atas Inggris akhir pekan lalu.
“Melawan Inggris kami kehilangan hasrat kami, sentuhan akhir, fokus kami. Itu dapat menjadi pelajaran bagi kami dan kami ingin memperlihatkan pada malam ini bahwa kami dapat berkonsentrasi selama 90 menit. Kami tidak bermain melawan mereka selama bertahun-tahun, namun malam ini kami lebih cerdas. Kami bertahan dengan baik dan bekerja keras,” ujar pelatih Jerman, Joachim Loew.
Pesta gol Jerman malam itu dimulai saat kapten tim, Thomas Mueller, sukses menjadi aktor lahirnya dua gol pertama. Persis seperti di pertandingan melawan Inggris saat Jerman unggul 2-0. Mueller yang malam itu mencatat penampilan internasional ke-70 dan menjadi kapten timnas untuk pertama kalinya memberi umpan-umpan silang cantik dari sisi kanan dan mampu dimanfaatkan untuk merobek gawang Gianluigi Buffon.
Umpan Mueller pertama yang menjadi gol diciptakan oleh Kross saat pertandingan memasuki menit ke-24. Kross bergerak dengan menyesuaikan jalur serangan Mueller sehingga mudah menyambut dan menceploskan bola. Sedangkan gol kedua terjadi berkat sundulan Mario Goetze yang menyusup di antara dua pemain Italia sebelum berhasil menyambut umpan lambung Muller.
Di babak kedua, Jerman masih tampil menyerang. Hasilnya, Jones Hector berhasil menambah keunggulan bagi Tim Panser menjadi 3-0 saat tendangan datarnya tak mampu dihalau oleh Buffon. Permainan buruk Italia menjadikan keunggulan Jerman bertambah 4-0, Mesut Ozil sukses mengeksekusi hadiah penalti untuk juara dunia 4 kali itu.
Stephaan El Shaarawy mencetak gol hiburan untuk Italia sebelum eksekusi penalti Ozil dan membuat hasil akhir pertandingan menjadi 4-1. Pelatih Italia, Antonio Conte, usai pertandingan hanya bisa mengakui bahwa mereka dikalahkan oleh tim terbaik di dunia.
“Kami menghadapi tim terbaik di dunia. Ini merupakan pertandingan penting terkait mengevaluasi tim kami. Terdapat celah yang perlu ditutup. Ujian-ujian digunakan untuk melihat kondisi tim dan memastikan kami tetap kompetitif,” ungkapnya. (ANT)
