tirto.id - Setelah mengantarkan Timnas Indonesia U19 lolos ke putaran final Piala Asia U19 2020, tugas Fakhri Husaini sebagai pelatih telah usai. Namun, salah satu striker andalan tim Garuda Muda, Amiruddin Bagus Kahfi, menginginkan Fakhri Husaini tetap membesut Timnas U19.
Kontrak Fakhri Husaini habis dan belum diperpanjang oleh PSSI usai Timnas Indonesia U19 menghadapi Korea Utara di pertandingan terakhir Grup K Kualifikasi Piala Asia U19 2020 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada Minggu (10/11/2019) lalu dan disiarkan Mola TV via live streaming.
Laga penentuan itu berakhir dengan hasil imbang 1-1 yang membuat Indonesia lolos ke putaran final yang akan digelar di Uzbekistan tahun depan. Skuad Fakhri Husaini yang sebagian besar terdiri dari jebolan Garuda Select kemungkinan besar juga akan tampil di Piala Dunia U20 pada 2021 mendatang.
“Sudah selesai tugas saya sebagai pelatih Timnas U19 dengan berakhirnya kualifikasi ini. Jadi, saya berpesan ke pemain, siapa pun pelatihnya nanti di Piala Asia atau Piala Dunia, mereka harus tampil jauh lebih hebat dari yang mereka perlihatkan sekarang ini,” ucap Fakhri Husaini usai laga kontra Korea Utara, dikutip dari situs PSSI.
“Yang paling penting, saya sudah memberikan kontribusi yang maksimum, sudah memberikan rasa bangga ke seluruh pencinta sepak bola Indonesia,” imbuh mantan gelandang Timnas Indonesia ini.
Dalam kesempatan yang sama, Bagus Kahfi berharap agar Fakhri Husaini tetap dipertahankan sebagai pelatih Timnas Indonesia U19. Pemain yang mencetak gol ke gawang Korea Utara via penalti ini merasa sudah sangat klop dengan Fakhri Husaini.
“Saya ingin coach Fakhri. Alasannya, coach Fakhri sudah lama menangani tim ini dan saya juga sudah lama kenal coach Fakhri. Coach Fakhri pun cocok untuk melatih tim ini,” tandas Bagus Kahfi.
Fakhri Husaini memang sudah menangani Bagus Kahfi dan kawan-kawan sejak masih membesut Timnas Indonesia U16 dan berlaga di berbagai turnamen, termasuk Piala Tien Phong di Vietnam, Piala Jenesys di Jepang, hingga Piala AFF U16 2018.
Editor: Fitra Firdaus
