tirto.id -
Pemerintah Australia mengatakan bahwa Negeri Kangguru tersebut membuka setidaknya 36.000 lowongan pekerjaan di bidang pariwisata dan perhotelan untuk warga negara Indonesia yang sedang mencari pekerjaan.
Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong yang saat ini sedang melakukan kunjungan kerja ke Australia tanggal 15 hingga 18 Maret 2016..
"Menteri Perdagangan dan Investasi Australia, Steve Ciobo datang ke saya dan mengatakan hal tersebut," tutur Lembong di Hotel Intercontinental, Melbourne, Australia, Kamis, (17/3/2016), demikian pernyataan yang diterima oleh kantor berita Antara di Jakarta, Jumat, (18/3/2016).
Thomas mengatakan bahwa, menurut Ciobo, besarnya jumlah lowongan pekerjaan tersebut karena melemahnya nilai mata uang Australia akibat kebijakan devaluasi nilai mata uang Yuan. Saat ini, nilai tukar dolar Australia sudah melemah 30 persen.
"Sektor pariwisata mereka melejit, namun kekurangan tenaga kerja. Dan Steve Ciobo tertarik sekali dengan tenaga kerja Indonesia untuk mengisi lowongan pekerjaan tersebut," ujar Lembong.
Ketertarikan tersebut, katanya, karena letak geografis Indonesia dan Australia yang relative dekat, serta pekerjaan tersebut dapat dikategorikan sebagai pekerjaan musiman atau hanya 3-4 bulan. Artinya, pekerja Indonesia dapat kembali ke Tanah Air tanpa menunggu habisnya waktu kontrak kerja yang lama.
"Hal tersebut tidak mungkin dipenuhi oleh mitra dagang yang jauh dari Australia, seperti Timur Tengah atau Eropa," ujar Lembong.
Ia mengharapkan, tenaga kerja Indonesia yang dapat bekerja di negara itu dapat menjadi salah satu penguat tonggak hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Australia. (ANT)
