tirto.id - Peluang Indonesia untuk memperoleh medali emas kelima terbuka lebar. Adalah Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi andalan Indonesia di kelas 62 kg, yang membuka peluang tersebut.
Pada babak awal, angkatan pertama snatch, Eko semula akan mencoba mengangkat beban 135 kg. Namun, karena lifter Uzbekistan, Adkhamjon Ergashev, berhasil mengangkat beban 136 kg, Eko menaikkan angkatannya menjadi 137 kg.
Dari kontestan kelas 62 kg lainnya, angkatan Eko tersebut adalah yang terberat, tapi dia tak kesulitan mengangkatnya. Setelah itu, untuk mempermudah saat angkatan clean and jerk, Eko menaikkan beban lagi menjadi 141 kg.
Sama seperti saat angkatan pertama, Eko sama sekali tak kesulitan saat mengangkat beban 141 kg. Sayangnya pada angkatan ketiga ketika menaikkan beban angkatan menjadi 145 kg, Eko gagal.
Meski begitu, dengan angkatan sebesar 141 kg, Eko tetap memimpin di angkatan snatch. Jika ia berhasil memperlihatkan penampilan yang sama di kelas clean and jerk, Eko berpeluang besar meraih emas.
Rekor angkatan snatch dunia sendiri saat ini masih dipegang oleh Kim Un Guk, lifter asal Korea Utara. Dia berhasil mengangkat beban sebesar 154 kg.
Sebelumnya, lifter Indonesia Agustiani Sri Wahyuni hampir menyumbangkan emas buat Indonesia gagal setelah dikalahkan atlet Korea Utara, Song Gum. Ia tertinggal 4 kg di bawah Song dengan perolehan total angkatan 195 kg, sedang Song 199 kg.
Agustiani Sri Wahyuni sebenarnya berhasil mengangkat hingga 107 kg. Jika semua berjalan lancar, Yuni bisa mengalahkan Song Gum karena di bagian snatch, Yuni mengangkat beban 88 kg, sedang Song Gum hanya mampu 87 kg. Namun, di bagian clear and jerk, Yuni hanya mampu mengangkat 107 kg, sedang Song 112 kg.
Penulis: Renalto Setiawan
Editor: Yuliana Ratnasari
