tirto.id - Arab Saudi akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang bakal digelar pada 21-22 November 2020. Penyelenggaraan KTT G20 tersebut direncanakan dihelat di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
“Arab Saudi berkomitmen penuh terhadap obyektivitas G20dan terhadap stabilitas dan kemakmuran system ekonomi internasional,” kata seorang juru bicara pemerintah dikutip dari Aljazeera, Kamis (18/4/2019).
G20 adalah organisasi yang berisikan 19 negara dalam konteks ekonomi, yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Inggris, Cina, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, Turki, dan Uni Eropa.
Perserikatan internasional ini dibentuk pada 1999 sebagai bentuk respons terhadap perlunya pembicaraan bersama untuk kerjasama di bidang ekonomi. G20 merepresentasikan duapertiga populasi dunia, 85 persen produk domestik bruto, dan mewakili 75 persen perdagangan global di seluruh dunia.
Setiap tahunnya, G20 mengundang tamu dari beberapa negara untuk berpartisipasi dalam acara selain anggota tetap. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa KTT ini merefleksikan opini internasional dalam sektor ekonomi dunia.
G20 juga terlibat dengan beberapa sektor non-pemerintahan, seperti kelompok bisnis B20, masyarakat sipil C20, buruh L20, penelitian T20, dan anak-anak muda Y20 yang juga menggelar acara setiap tahun. Hasil dari pertemuan organisasi-organisasi tersebut akan diminta berkontribusi dalam sidang G20.
Presiden G20 dipilih setiap tahunnya untuk memastikan keseimbangan regional. Organisasi ini tidak memiliki secretariat tetap. Presiden G20 bertanggung jawab membawa agenda G20 untuk berkonsultasi dengan member lainnya dan merespon untuk pengembangan ekonomi global.
Editor: Iswara N Raditya
