tirto.id -
"Allahu Akbar! Allahu Akbar!"
Gema takbir diserukan sekitar sepuluh orang relawan NKRI yang berhasil dipukul mundur satuan pengamanan pilkada TPU 15 Tebet ke arah Masjid Al Attihad. Sebelum prosesi penghitungan suara dimulai, para relawan yang sudah duduk berjarak 15 meter dari pintu masuk TPS harus terima karena tak bisa melihat langsung proses penghitungan suara.
"Saya sudah himbau kalau memaksa buat masuk akan saya amankan. Jangan mancing-mancing saya," ujar Kapolrestro Jaksel Kombespol Iwan Kurniawan.
Iwan bahkan menyuruh para relawan untuk melihat penghitungan suara via televisi. Setelahnya, ia memanggil Dedi Sumarjono selaku koordinator Relawan NKRI Tebet.
"Mana ini pemimpinnya?"
Dedi pun langsung maju menyeruak kerumunan satuan pengaman kepolisian.
"Sudah lah teman-teman tunggu saja di belakang (masjid) kita juga ada saksi dll. Kalau memang berjuang mudah-mudahan apa yang diharapkan menang," kata Iwan.
Tanpa perlawanan, Dedi langsung menuruti perintah Iwan, ia langsung merentangkan tangan, menggiring teman-temannya ke arah masjid.
"Ayo-ayo bubar kita ke sana."
Pengamanan sebelum penghitungan suara terlihat tambah diperketat. Hal ini dikarenakan adanya laporan penumpukan massa relawan NKRI di TPS ini.
"TNI mendampingi polri dalam pengamanan. Mereka disuruh pergi, jangan ganggu ini pesta demokrasi Jakarta, ngapain orang luar kesini," kata Ade Rony Wijaya selaku Dandim 0504 Jaksel.
Setelah aksi pukul mundur massa, di awal-awal penghitungan suara, gema takbir relawan NKRI pun masih terdengar dari arah masjid Al Ittihad.
Sayang, meski semangat dukungan sudah disuarakan sekuat tenaga, hasil akhir penghitungan pada pukul 15.11 di TPS 15 Tebet memenangkan paslon nomer 2 dengan perolehan suara 173. Sementara paslon nomer 3 memperoleh suara 132. TPS ini memiliki jumlah DPT sebanyak 463 dengan jumlah surat suara terpakai 305.
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Akhmad Muawal Hasan
