tirto.id - Hampir 4.000 penumpang terjebak di berbagai pelabuhan di Filipina dan sejumlah keluarga diungsikan akibat ancaman Topan Sarika. Topan yang dikenal dengan nama Karen di daerah setempat tersebut diperkirakan memasuki daratan Filipina pada Minggu (16/10/2016).
Hal tersebut dikemukakan oleh lembaga penanganan bencana negara sehari sebelumnya. Sementara itu, Pemerintah Filipina sendiri telah melarang perahu motor dan kapal lain penumpang berlayar di sembilan pelabuhan di Pulau Luzon di Filipina Utara dan Pulau Visayas di bagian tengah negeri tersebut.
Sebanyak 3.891 penumpang, 386 kapal barang, 29 kapal dan 24 perahu motor terdampar di berbagai pelabuhan, kata Dewan Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana Nasional (NDRRMC).
Sedikitnya 20 penerbangan dalam negeri juga dibatalkan akibat cuaca buruk dan kegiatan belajar-mengajar juga dibekukan, seperti dilaporkan oleh kantor berita Xinhua.
Juru Bicara Presiden Ernesto Abella menyerukan agar masyarakat dapat menjaga keselamatan diri dan bersiap menghadapi terjangan topan.
Lembaga prakiraan cuaca negara menyatakan Sarika telah bertambah kuat saat topan itu terus mengancam Provinsi Aurora di bagian utara, tempat topan tersebut diperkirakan memasuki daratan antara pukul 00.00 dan 02.00 waktu setempat.
Topan itu berisi angin dengan kekuatan maksimum 140 kilometer per jam di dekat pusatnya dan hembusan sampai 195 kilometer per jam.
Sebanyak 10 provinsi di bagian utara negeri itu dimasukkan ke dalam peringatan bencana topan Nomor 3.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara
