Menuju konten utama

Yuk, Disiplin Terapkan Prokes Demi Rayakan Idul Fitri Lebih Aman

Satgas Penanganan COVID-19 mengingatkan, angka penularan yang menurun Februari-Maret dikhawatirkan berbalik meningkat apabila tidak dikendalikan.

Yuk, Disiplin Terapkan Prokes Demi Rayakan Idul Fitri Lebih Aman
Warga memadati kawasan Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Kamis (29/4/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

tirto.id - Terjadi perkembangan kasus COVID-19 pada akhir pekan di bulan April 2021, yang berdasarkan pantauan dan data, faktor utama penyebabnya adalah kelalaian menegakkan protokol kesehatan.

Dikutip dari situs Covid19.go.id, kelalaian itu terjadi di beberapa tempat umum, yang menciptakan klaster penularan baru, seperti di perkantoran, klaster salat tarawih, takziah, dan mudik ke kampung halaman.

Satgas Penanganan COVID-19 pun mengingatkan bahwa angka penularan yang menurun dari Februari hingga Maret dikhawatirkan berbalik meningkat apabila tidak dikendalikan. Hal ini diutarakan dalam Dialog Produktif bertema “Waspada Peningkatan Klaster Baru” yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan YouTube FMB9ID_IKP, Selasa (4/5/2021).

Dalam dialog tersebut, Fala Adinda selaku Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Sub Bidang Mitigasi, mengingatkan bahwa pandemi Corona masih terus berjalan. Terlebih lagi dengan munculnya mutasi virus baru.

“Jangan sampai kita mengikuti negara tetangga yang sudah memasuki gelombang ketiga, dan diikuti dengan kasus baru yang melonjak,” ujarnya.

Fala mengatakan, longgarnya protokol kesehatan yang terjadi sebenarnya menjadi semacam lampu merah. Kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan semestinya tak kendor kendati sudah ada program vaksinasi.

“Walaupun sudah ada program vaksinasi jangan sampai protokol kesehatan ini menjadi longgar,” terangnya.

Fala menyerukan kepada semua elemen bangsa untuk mengingatkan sesamanya agar tidak jenuh dengan kondisi saat ini. Terus patuhi protokol kesehatan dan jangan terlena dengan penurunan kurva.

Masih dari dialog tersebut, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, tak hanya kasus konfirmasi positif yang meningkat, tetapi kematian akibat COVID-19 juga meningkat sampai pekan keempat April 2021.

“Ada juga peningkatan kasus yang dirawat di rumah sakit,” sambungnya.

Kondisi ini perlu diwaspadai lantaran pada akhir bulan Ramadhan masyarakat Indonesia memiliki tradisi mudik setiap tahun.

“Kita bisa melihat masyarakat masih ada yang mulai mudik terlebih dulu. Padahal kalau berkaca kejadian di India, melonggarnya protokol kesehatan, terutama pada perayaan keagamaan menyebabkan terjadinya ledakan kasus yang cukup besar,” terang Nadia.

Dia juga mengingatkan jangan sampai diri sendiri menjadi sumber penularan atau korban penularan dari orang lain. Sehingga, menyambut Idul Fitri nanti, harus memperketat protokol kesehatan demi terhindar dari kesakitan dan kematian.

Sementara itu, Indonesia masih perlu melakukan proses panjang dalam membentuk herd immunity bagi 181,5 juta penduduknya. Program vaksinasi pemerintah yang menyentuh angka 20,4 juta pada 3 Mei lalu masih belum saatnya untuk dirayakan.

“Vaksinasi saja tidak cukup memberikan perlindungan. Tentunya harus melaksanakan protokol kesehatan,” pungkas Nadia.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH