Menuju konten utama

Yordania Sediakan 100 Ribu Lapangan Kerja bagi Pengungsi Suriah

Yordania Sediakan 100 Ribu Lapangan Kerja bagi Pengungsi Suriah

tirto.id -

Bank Dunia menyetujui tawaran pembiayaan kepada Pemerintahan Yordania sebesar USD 100 juta untuk menciptakan sekitar 100.000 lapangan pekerjaan baru bagi kaum pengungsi Suriah dan masyarakat Yordania serta mengajak masyarakat internasional untuk membantu langkah Yordania tersebut.

"Pemerintah Yordania telah melakukan hal yang luar biasa dalam membantu mengatasi tantangan membanjirnya jumlah pengungsi," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, sebagaimana dikutip dari Antara, Senin, (28/3/2016).

Menurut Kim, tugas masyarakat internasional saat ini adalah membantu Yordania dalam menyediakan pembiayaan yang inovatif untuk terus membantu para pengungsi yang datang dari kawasan konflik seperti Suriah.

Presiden Bank Dunia juga menyatakan pemerintahan Yordania sendiri perlu melakukan reformasi yang dibutuhkan untuk menarik investasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan bersama.

Hal itu disampaikan dalam kunjungan bersama oleh Kim dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon ke Yordania yang dimaksudkan untuk menegaskan kembali komitmen global guna mengatasi dampak krisis Suriah melalui bantuan kemanusiaan dan dukungan pembangunan jangka panjang.

Sedangkan, tujuan kunjungan ke Yordania itu untuk menciptakan solusi inovatif yang dimulai dengan mengatasi hambatan ekonomi dan sosial, meningkatkan pelayanan dasar serta menciptakan lapangan pekerjaan baik bagi pengungsi Suriah maupun warga Yordania.

Sebagai tambahan, dari data Badan PBB di bidang Pengungsi (UNHCR) menyatakan jumlah pengungsi Suriah sebanyak 4.812.993, dimana 2,1 juta terdaftar oleh UNHACR di Mesir, Irak, Yordania dan Lebanon. Sedangkan, 1,9 juta terdaftar di Turki serta 28.000 pengungsi Suriah yang terdaftar di Afrika Utara.

Yordania sendiri menampung 636.040 pengungsi Suriah, dikutip dari situs resmi UNHCR per Senin, (28/3/2016). (ANT)

Baca juga artikel terkait BAN KI-MOON atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora