Menuju konten utama

YLKI Desak Pemerintah Isolasi Kawasan Terdampak Antraks

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah mengisolasi kawasan terdampak antraks di Kulonprogo dan melakukan investigasi menyeluruh

YLKI Desak Pemerintah Isolasi Kawasan Terdampak Antraks
Dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintah Kota Bengkulu memeriksa kesehatan dan jumlah gigi sapi kurban di pusat penjualan sapi di Kota Bengkulu, Jumat (9/9/2016). Pemeriksaan kesehatan hewan kurban tersebut selain untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang layak untuk dikonsumsi juga untuk mengantisipasi penularan penyakit hewan ke manusia seperti SE, antraks, ngorok, dan cacingan. ANTARA FOTO/David Muharmansyah.

tirto.id - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mendesak pemerintah egera mengisolasi seluruh kawasan yang diduga terdampak penyebaran virus antraks di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut dia pemerintah juga seharusnya bergegas melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus dugaan penyebaran virus ini ke binatang ternak dan manusia.

"Pemerintah harus bertindak cepat untuk menginvestigasi dan mengisolasi tempat-tempat yang menjadi lokasi terduga kasus antraks," kata Tulus seperti dikutip Antara pada Senin (23/1/2017).

Tulus mengatakan tindakan cepat pemerintah untuk menangani kasus tersebut perlu dilakukan agar virus antraks tidak mudah menyebar luas ke kawasan lain dan mencegah peningkatan status kasus ini menjadi kejadian luar biasa.

Dia meminta pemerintah mengawasi secara ketat binatang ternak dan masyarakat yang memiliki ternak, khususnya di lokasi endemis agar virus tidak menyebar ke wilayah lain.

Pada Minggu (22/1/2017) kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyatakan harus ada perlakukan khusus terhadap terduga pasien antraks agar tidak menular ke banyak orang lain.

"Harus ada perlakukan khusus terhadap mereka para pasien ini," kata dia saat berkunjung ke Makasar.

Sebelumnya, beberapa warga Desa Purwosari, Kabupaten Kulon Progo dikabarkan terindikasi tertular virus antraks. Sebagian besar warga itu berasal dari Dusun Ngaglik dan sebagian kecil di Dusun Ngroto, Desa Purwosari.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan pihaknya telah menerima informasi bahwa Kementerian Kesehatan sudah melakukan penelitian dengan mengambil sampel di lokasi yang diduga menjadi tempat penyebaran antraks.

"Kabar yang kami dengar, Kementerian Kesehatan telah melakukan penelitian. Sampelnya telah diteliti di laboratorium, tetapi belum diumumkan secara resmi," kata Saleh.

Namun, dia mengkritik kelambanan Kemenkes karena hingga kini belum ada pengumuman resmi mengenai hasil penelitian itu. Padahal, masyarakat sedang resah dengan kabar ini. Oleh karena itu, Saleh mendesak pemerintah segera memastikan kabar dugaan penyebaran virus antraks di Kulon Progo itu dan mengumumkan hasil investigasinya.

Baca juga artikel terkait ANTRAKS atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom