Menuju konten utama

Yasonna H Laoly Pamitan Kepada Jajaran Kemenkumham

Di depan jajaran Kemenetrian Hukum dan HAM, Yasonna meminta agar tetap bekerja dengan baik.

Yasonna H Laoly Pamitan Kepada Jajaran Kemenkumham
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menjawab pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (25/6/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.

tirto.id - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly membuka rapat koordinasi pengendalian capaian kinerja sekaligus evaluasi capaian kinerja Menteri Hukum dan HAM periode 2014-2019 di Jakarta, Senin (1/7/2019) malam.

Dalam sambutannya, Yasonna juga mengucap pesan perpisahan kepada bawahannya. Sebab, kemungkinan tahun ini menjadi tahun terakhir politikus PDIP itu menjabat sebagai Menkumham.

"Jangan sampai kita diingat karena keburukannya. Oleh karenanya, pada tahun kabinet kerja ini mungkin rakor terakhir. Saya minta kepada saudara-saudara bekerja dengan baik," tutur Yasonna saat sambutannya di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).

Yasonna menjabat sebagai Menkumham sejak 27 Oktober 2014 dalam Koalisi Indonesia Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Bekas anggota Komisi II DPR RI itu meminta seluruh jajaran Kemenkumham terus meningkatkan prestasi Korps Pengayoman tersebut. Kepada pejabat tinggi, ia berpesan untuk selalu menjalin sinergi dengan kementerian dan lembaga pemerintahan lainnya.

Selama masa kepemimpinannya, ia beberapa kali mendapati Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham yang segan berhubungan dengan pejabat lainnya.

"Pada seluruh Kakanwil saya katakan Anda harus berhubungan dengan kapolda. Jangan merasa [rendah]. Kalian satu level. Confidence. Ini sinergitas. Sebagai leader kita harus menciptakan suatu environment aktif bekerja," ujar dia.

Yasonna pun meminta jajaran Kemenkumham untuk selalu meningkatkan kemampuan dan profesionalitas. Yasonna pun meminta petinggi di Kemenkumham terbuka dengan kritik dan saran.

"Jangan one man show. Terus bersinergi, berkolaborasi, open your mind. Kadang kita nggak mau mendengar orang lain, karena merasa pandangan kita paling benar. Padahal meski dari mereka yang kecil itu bisa memberikan masukan yang bahkan visioner," ujar dia.

Yasonna juga menyoroti soal loyalitas pada negara dan pimpinan. Ia menyebut, amanah yang diberikan pimpinan datang dari rasa percaya. Karenanya tidak boleh dikecewakan.

"Saya mengucapkan terima kasih. Dalam kepemimpinan saya mungkin ada yang hard feeling, biasa. Kalau hanya mau membuat semua orang senang, jualan saja es krim. Tapi saya mempertaruhkan apa pun untuk organisasi besar ini," kata dia.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Hukum
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Zakki Amali